Never Have I Ever Season 2: Rumitnya Cinta Remaja

ADVERTISEMENT

Never Have I Ever Season 2: Rumitnya Cinta Remaja

Candra Aditya - detikHot
Rabu, 21 Jul 2021 17:03 WIB
Poster Never Have I Ever 2
(Foto: dok. Netflix) Kalau Anda membutuhkan tontonan ringan yang menyenangkan hati, Never Have I Ever musim kedua jangan dilewatkan.
Jakarta -

Tahun lalu kita diajak untuk berkenalan dengan Devi (Maitreyi Ramakrishnan) dan kehidupannya sebagai remaja India yang rumit dalam Never Have I Ever. Walaupun serial remaja ini lumayan receh (daya tarik utamanya masih cinta monyet dengan sesama remaja yang dua-duanya sangat good looking), Never Have I Ever ternyata masih punya amunisi yang berlebih untuk membuatnya lebih dari sekedar hiburan.

Devi ternyata sedang berduka setelah ayahnya, Mohan (Sendhil Eamamurthy), meninggal dunia. Devi akhirnya tinggal sendiri bersama ibunya yang kaku, Nalini (Poorna Jagannathan). Hubungannya dengan dua sahabatnya Eleanor (Ramona Young) dan Fabiola (Lee Rodriguez), juga mendapatkan porsi yang lebih.

Musim kedua Never Have I Ever langsung melanjutkan ending musim pertamanya. Setelah kita tahu bahwa Devi pacaran dengan Paxton Hall-Yoshida (Darren Barnet), si cowok atlet renang ganteng di sekolah, Devi juga mau dicium oleh musuh bebuyutannya sekaligus cowok smart di sekolah bernama Ben Gross (Jaren Lewinson). Kejadian kocak langsung terjadi ketika ibu Devi memergoki mereka berciuman.

Yang terjadi berikutnya tentu saja adalah tragedi demi tragedi.

Mindy Kaling bersama penulis Lang Fisher tidak berlama-lama untuk mengajak penonton bermain petak umpet. Mereka langsung segera menyabotase hubungan Devi dengan Paxton dan juga Ben, yang tentu saja masuk akal. Devi adalah anak SMA. Ben dan Paxton sekolah di sekolah yang sama dengan Devi. Rahasia bahwa Devi memacari mereka berdua tentu saja tidak bisa disimpan rapat-rapat begitu saja.

Hancurnya hubungan Devi dengan Ben dan Paxton kemudian menjadi semakin ramai ketika Aneesa (Megan Suri) masuk ke dalam frame. Aneesa yang juga sama-sama seorang gadis India adalah anti-thesis Devi. Dia keren, dia gaul, dia effortlessly stylish. Aneesa tidak membutuhkan waktu untuk segera akrab dengan orang-orang di sekolah Devi, termasuk Ben, mantan pacarnya. Semua ini akhirnya membawa Devi untuk mengeluarkan semua yang terburuk dari dirinya.

Kalau musim pertamanya Never Have I Ever fokus dengan cara Devi yang sepertinya kesusahan untuk berduka dengan baik dan benar, fokus musim kedua serial ini adalah bagaimana cara tumbuh menjadi remaja dengan batasan-batasan yang ada. Devi tidak hanya akan segera pergi ke India karena ibunya yang memaksa, dia juga batu saja patah hati dan kedatangan Aneesa membuatnya mempertanyakan status sosialnya.

Selama ini dia mengira orang-orang tidak menyukainya karena sedikit rasis, tapi ternyata mereka menghindari Devi karena Devi memang bukanlah gadis yang keren. Eksplorasi masa remaja yang penuh dengan turbulensi emosi inilah yang membuat musim kedua Never Have I Ever tetap asyik untuk dinikmati.

Secara plot Never Have I Ever 2 ini memang tidak segemas musim pertamanya. Semua rasa deg-degan dan malu-malu kucing yang membuatnya unik di musim pertamanya hilang. Tapi di musim kedua ini penonton akan diajak untuk menjelajah ke suasana baru. Penonton diajak untuk melihat bagaimana cara ibu Devi bertahan dengan statusnya selama ini. Kemudian kita juga diajak untuk melihat bagaimana sepupu Devi, Kamala (Richa Moorjani) harus menghadapi seksisme dan perlakuan misogini di dunia akademik, tempat dia bekerja.

Selain mereka, dua sahabat Devi juga mendapatkan jatah storyline yang menarik. Eleanor pacaran dengan aktor muda yang sangat toxic sementara Fabiola kebingungan dengan identitasnya karena pacarnya, Eve (Christina Kartchner) sangat melek budaya pop. Bagaimana caranya Fabiola menjadi dirinya sendiri? Apakah dia harus berpura-pura untuk selama-lamanya?

Dengan durasi yang bersahabat, pemain-pemain yang luar biasa menggemaskan ditambah dengan akting yang mumpuni, Never Have I Ever musim kedua menjanjikan sebuah kisah remaja yang tetap asyik untuk dinikmati. Yang satu ini mungkin tidak akan membuat Anda merasakan kupu-kupu berterbangan di perut seperti musim pertamanya. Tapi setidaknya ia tetap menawarkan tawa, cinta, persahabatan, dan hangatnya keluarga yang hanya bisa diproduksi oleh Hollywood.

Kalau Anda membutuhkan tontonan ringan yang menyenangkan hati, Never Have I Ever musim kedua jangan dilewatkan.

Never Have I Ever musim kedua dapat disaksikan di Netflix.

--

Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International.

(aay/aay)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT