WandaVision Season Finale: Penutup yang Mengasyikkan

Hot Review

WandaVision Season Finale: Penutup yang Mengasyikkan

Candra Aditya - detikHot
Jumat, 05 Mar 2021 19:00 WIB
WandaVision
Episode final WandaVision / Foto: Dok. Marvel
Jakarta -

(Mengandung spoiler bagi Anda yang belum menonton WandaVision episode 1-8)

WandaVision akhirnya menyelesaikan musim pertamanya dengan episode paling action-packed. Setelah menarik ulur emosi penonton selama beberapa minggu dengan berbagai misteri yang membuat penonton bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi dengan Wanda dan dunia di sekitarnya, WandaVision memberikan sebuah konklusi yang tepat.

Akhir WandaVision penuh aksi untuk membuat penonton anteng dari awal sampai akhir, menyisakan banyak misteri untuk dieskplor pada episode musim-musim berikutnya dan secara keseluruhan memberikan penutup yang baik. Seperti yang kita ketahui bersama ternyata Wanda (Elizabeth Olsen) menciptakan realita baru karena ternyata dia terlalu berduka dengan kematian Vision (Paul Bettany) dalam Avengers: Infinity War.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak hanya menciptakan Vision dari memorinya, Wanda juga menciptakan dua anaknya, Billy (Julian Hilliard) dan Tommy (Jett Klyne).

WandaVisionWandaVision Foto: Dok. Marvel

ADVERTISEMENT

Beberapa waktu lalu penonton dikejutkan ketika Pietro (Evan Peters) muncul di depan pintu Wanda padahal saudaranya itu sudah meninggal dalam Avengers: Age of Ultron. Setelah beberapa episode akhirnya penonton diberi tahu bahwa dalang dari semua keanehan yang ada dalam dunia Wanda ini adalah Agatha Harkness (Kathryn Hahn), seorang penyihir yang sudah lama mengincar kekuatan Wanda.

Bagian paling jenius dari WandaVision adalah penonton diantar ke dalam sebuah misteri demi misteri yang akhirnya terjawab satu per satu yang dipersembahkan dalam bentuk yang sangat berbeda. Cameo dan twist bertumpuk-tumpuk menjadi satu sehingga WandaVision menjadi sebuah tontonan yang patut ditunggu setiap minggunya. Setelah beberapa episode yang penuh dengan pertanyaan, episode 8 yang dirilis minggu lalu menjadi salah satu episode paling melankoli yang ada dalam WandaVision.

Penonton akhirnya tahu masa lalu kelam Wanda dan kenapa dia punya ikatan emosional yang dalam dengan sitkom-sitkom yang dia tonton. Singkatnya, episode 8 membuat semua kebingungan yang penonton rasakan saat menonton episode 1-3 menjadi masuk akal.

Berbeda dengan episode 1-8 yang penuh dengan pertanyaan, episode terakhir WandaVision langsung dimulai dengan aksi. Ada tiga sekuens aksi yang ada dalam episode ini yang membuatnya terasa seperti film Marvel beneran yang biasanya kita saksikan di bioskop.

Ada Wanda vs. Agatha Harkness, Vision melawan White Vision dan Monica Rambeau (Teyonah Parris) yang mencoba melarikan diri dari Pietro. Ketiga aksi ini bertumpuk-tumpuk menjadi satu dengan intensitas yang berbeda-beda. Dalam Monica vs. Pietro penonton diajak untuk melihat bagaimana Monica menggunakan kemampuan barunya untuk memecahkan misteri bagaimana cara Agatha mengontrol Pietro jadi-jadian ini dari jauh.

Monica Rambeau in WandavisionKat Dennings, Teyonah Parris dan Randall Park dalam Wandavision Foto: (Marvel Studio)

Sementara itu dalam sekuens Vision melawan White Vision kita diajak untuk bersenang-senang menyaksikan makhluk serba bisa, serba canggih dan super pintar ini saling melawan. Apa yang terjadi jika Anda melawan diri Anda sendiri? Konklusinya cukup menarik dan akhir dari perseteruan yang masih gantung ini (White Vision pergi setelah Vision mengungkap 'memorinya') memberikan banyak pertanyaan yang menarik untuk dieksplor di musim WandaVision berikutnya atau bahkan film MCU yang lain.

Tentu saja porsi utama WandaVision kali ini adalah tentang bagaimana Wanda melawan Agatha Harkness. Agatha yang begitu menginginkan kemampuan Wanda menggunakan sihirnya untuk memanipulasi warga Westview untuk memprovokasi emosi Wanda. Usahanya berhasil karena ada bagian di mana Wanda sempat merelakan Vision dan kedua anaknya demi nasib warga Westview.

Penampilan Quicksilver di WandaVision.Penampilan Quicksilver di WandaVision. Foto: Dok. Marvel

Satu hal yang tidak diketahui Agatha adalah betapa cepatnya Wanda belajar atas kejadian yang akhir-akhir ini menimpanya. Ketika keduanya berperang di atas langit, saling perang menggunakan kemampuan sihirnya, WandaVision akhirnya berubah menjadi sebuah origin story Scarlet Witch yang sangat ciamik.

Selain aksi yang gila-gilaan, penulis Jac Schaeffer yang menulis episode ini tetap memberikan penutup yang emosional. Schaeffer tidak melupakan bahwa tema dari WandaVision adalah tentang moving on. Tentang orang yang mencoba menghadapi rasa dukanya. Klimaks WandaVision bukan ketika Wanda berhasil mengalahkan Agatha. Klimaks WandaVision adalah ketika Wanda tersadar bahwa dia tidak bisa 'mengurung' orang-orang lain hanya karena dia tidak bisa hidup tanpa Vision yang sudah tiada.

Momen-momen terakhir inilah yang akhirnya membuat penutup WandaVision ini begitu memorable. Elizabeth Olsen dan Paul Bettany memberikan penampilan yang sangat apik sehingga Anda pasti akan bisa merasakan kesenduan dan cinta mereka di menit-menit terakhir WandaVision.

Selain itu semua tentu saja WandaVision masih sempat memberikan aksi terakhir Darcy (Kat Dennings) yang sangat memuaskan, bagaimana Jimmy Woo (Randall Park) mencoba melawan Tyler Hayward (Josh Stamberg) dan sebuah misteri yang menanti Monica Rambeau.

Apakah Monica akan dibuatkan spin-off sendiri yang ber-setting di luar angkasa? Apakah Jimmy akan naik jabatan? Apa yang akan dilakukan Wanda setelah dia membaca buku sihir yang maha sakti? Episode terakhir WandaVision adalah sebuah 45 menit yang sangat menghibur, luar biasa fantastik dan menegangkan yang tidak bisa Anda lewatkan.

WandaVision dapat disaksikan di Disney+ Hotstar

Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International.




(doc/doc)

Hide Ads