Dash and Lily: Berpetualang Mencari Cinta Di Tengah Natal

Dash and Lily: Berpetualang Mencari Cinta Di Tengah Natal

Chandra Aditya - detikHot
Jumat, 13 Nov 2020 19:54 WIB
Dash & Lily
Serial Dash and Lily. Dok. Netflix

Kalau Anda merasa bahwa Dash and Lily terasa agak sedikit familiar itu memang iya. Terutama jika Anda sudah menonton Nick and Norah's Infinite Playlist. Sama-sama ber-setting di New York, bercerita tentang dua orang yang beda dunia, ada adegan berkeliling New York, melibatkan musisi yang melakukan secret show.

Itu mungkin karena baik Nick and Norah's Infinite Playlist dan Dash and Lily diadaptasi dari novel yang sama yang ditulis oleh Rachel Cohn dan David Levithan. Yang mungkin agak membedakan Nick and Norah's Infinite Playlist dengan serial ini adalah Dash and Lily dibuat untuk bisa dinikmati oleh semua umur (13 tahun ke atas setidaknya).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serial ini nyaman ditonton bagi keluarga yang open minded (ada karakter yang gay) dan dengan durasi di bawah 30 menit setiap episodenya, serial ini sangat asyik untuk di-binge-watch. Seperti halnya Emily In Paris (yang akan tayang kembali tahun depan), appeal dari Dash and Lily adalah kerecehannya.

Dash & LilyDash & Lily. Foto: Dok. Netflix

Suasana liburan sudah dekat dan kita tidak membutuhkan tontonan yang membutuhkan konsentrasi. Dan Dash and Lily memberikan semua itu. Visual yang asyik (New York dibuat dengan begitu festive di serial ini), karakter-karakter yang sangat likeable, pemain yang kinyis-kinyis dan menggemaskan mukanya serta soundtrack yang ear-catching.

ADVERTISEMENT

Menonton Dash and Lily seperti tersedot ke dimensi lain karena tahu-tahu sudah sampai episode 8. Tentu saja seperti tontonan receh kebanyakan banyak hal dalam Dash and Lily yang kurang digali. Banyak hal-hal yang mungkin akan membuat penonton kritis mengerutkan dahi. Dan bagi penonton dewasa yang sudah move on dari cerita cinta monyet, perjalanan cinta Dash dan Lily akan membuat Anda kesal sendiri.

"Apa sebegitu susahnya untuk langsung whatsapp atau stalking Instagramnya?" hal tersebut saya pikirkan hampir setiap 10 menit menonton serial ini.

Untungnya Dash and Lily mempunyai banyak amunisi untuk membuat saya tetap betah menonton serial menggemaskan ini. Aktor-aktornya bermain dengan lumayan apik. Mungkin mereka tidak menunjukkan akting yang luar biasa tapi chemistry satu pemain dan pemain lainnya terjaga dengan baik.

Porsi antara humor dan sentimental romansanya juga terjaga. Tidak terlalu komedi sampai menjadi lucu banget tapi tidak terlalu gula-gula sehingga menjadi diabetes. Pas. Dan yang terakhir, suasana Natal yang sungguh menghipnotis itu.

Adakah yang lebih baik daripada menghabiskan akhir pekan, ngemil kue (atau buah) sambil menonton dua remaja jatuh cinta di tengah kota New York saat Natal? Jawabannya tentu saja tidak ada.

Dash and Lily dapat disaksikan di Netflix.

Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International.


(ass/ass)

Hide Ads