Malam itu ketika Grace dan Alex mau menunaikan ibadah malam pertama (ehem), Grace dan Alex diminta untuk mengikuti ritual keluarga mereka. Setiap anggota baru keluarga mereka harus bermain game bersama sebagai orientasi atau perpeloncoan. Semua anggota keluarga hadir. Ada kakak Alex bernama Daniel (Adam Brody) yang genit bersama istrinya Charity (Elyse Levesque) yang kelihatan sekali mata duitan. Ada juga ayah dan ibu Alex, Tony (Henry Czerny) dan Becky (Andie MacDowell) yang kelakuannya sepanjang malam misterius sekali. Kemudian ada adiknya Alex, Emilie (Malenie Scrofano) yang seperti pecandu narkoba dan suaminya Fitch (Kristian Bruun) yang pengecut. Kemudian ada Tante Helene (Nicky Guadagni) yang kerjaannya hanya merengut saja.
Grace tentu saja menganggap permintaan keluarga Le Domas ini sungguh aneh. Tapi dia tetap play along. Dan ketika ternyata kartu yang ia pilih menunjukkan permainan petak umpet, Grace pun manut-manut saja untuk bermain. Grace yang masih polos mengira ini permainan biasa sampai akhirnya mereka melihat salah satu pembantu rumah tangga Le Domas tewas dibunuh oleh Emilie secara tidak sengaja. Dan saat itulah Grace melihat satu per satu anggota keluarga suaminya berniat untuk menangkap dan membunuhnya. Sekarang Grace dan suaminya merencanakan rencana untuk pergi dari rumah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang juga patut dicatat dalam 'Ready Or Not' adalah betapa baiknya penulis skrip film ini menggambarkan mitologi ritual yang dilakukan oleh keluarga Le Domas. Seperti yang kita ketahui bersama, orang-orang kaya selalu mempunyai hobi-hobi yang aneh. Dan ritual yang dilakukan oleh keluarga Le Domas ini cukup aneh tapi juga cukup menyeramkan sebagai plot utama film ini. Anda mungkin bisa menebak ending 'Ready Or Not' tapi setidaknya meskipun ending tersebut gampang ditebak, Anda akan tertawa bersama karakter-karakter yang ada di filmnya.
Duo sutradara Matt Bettinelli-Olpin dan Tyler Gillett menyusun 'Ready Or Not' dengan pacing yang pas. Dengan durasi hanya 85 menit, 'Ready Or Not' efektif mengantarkan Anda kepada sebuah roller coaster yang seru. Film ini akan membuat Anda cinta mati dengan karakter Grace. Celetukan-celetukan karakter-karakternya yang bodor sepanjang film juga akan membuat Anda cekikikan. Tapi di saat filmnya membutuhkan genjotan adrenalin, 'Ready Or Not' cukup mempunyai tenaga untuk membuat Anda deg-degan.
Para aktor yang bermain dalam film ini bermain dengan cukup rapi sesuai dengan porsi-porsinya. Tapi memang 'Ready Or Not' sepertinya diciptakan untuk membuat Anda menyayangi Samara Weaving. Bagi Anda yang menonton The Babysitter di Netflix, Anda mungkin familiar dengan bentuknya. Tapi bagi Anda yang belum pernah menyaksikannya, 'Ready Or Not' adalah perkenalan yang baik untuk bertemu dengan Samara Weaving. Samara Weaving tidak hanya mempunyai talent acting yang sangat bagus tapi ia juga mempunyai kharisma yang sangat bagus. Screen presence-nya sangat kuat. Setiap kali dia muncul di frame, 'Ready Or Not' langsung berubah menjadi dua kali lebih menyenangkan. Setiap kali dia berhasil kabur dari kejaran para anggota keluarga Le Domas, Anda akan semakin mendukungnya. Dan Samara Weaving juga mempunyai kemampuan di area deadpan comedy. Intinya adalah tanpa Samara Weaving, 'Ready Or Not' tidak akan terasa semenarik ini.
Bagi para pecinta horor kelas wahid, 'Ready Or Not' mungkin akan kurang menghibur Anda karena film ini kurang gory. Kurang banyak korban dan mayat berjatuhan dan darah mengalir deras. Tapi bagi Anda yang suka film horor tapi agak cemen, 'Ready Or Not' adalah sebuah film yang sangat tepat untuk menghabiskan waktu Anda. Ajak keluarga mertua Anda untuk menyaksikan film ini. Mungkin ini bisa menjadi ritual yang menarik bagi Anda.
Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International.
(dar/dar)