'A Quiet Place': Ketika Suara Bisa Membunuh

'A Quiet Place': Ketika Suara Bisa Membunuh

Candra Aditya - detikHot
Kamis, 05 Apr 2018 10:01 WIB
Foto: (imdb)
Jakarta -

Bosan dengan film horor yang menggunakan musik 'jeng jeng jeng' sebagai penentu detak jantung? Jangan khawatir, 'A Quiet Place' hadir untuk Anda. Film karya John Krasinski ini yang juga menjadi salah satu penulis skrip dan sutradara adalah sebuah teror di mana helaan nafas bisa membuat Anda ingin menutup mata.

Ber-setting di New York, kita melihat sebuah dunia yang begitu sepi. Sebuah distopia di mana orang-orang mati karena diterkam oleh sebuah monster yang mempunyai pendengaran ekstra. Sekecil apapun suara, bahkan suara plastik atau suara kripik dikunyah, si monster bisa mendengar dan menerkam Anda dalam sekejap. Dalam film ini, yang selamat adalah keluarga Abbot.

Pemimpinnya adalah Lee Abbot (John Krasinski) bersama istrinya, Evelyn (Emily Blunt, yang juga istri asli John Krasinski di kehidupan nyata) beserta kedua anaknya, Regan (Millicent Simmonds) dan Marcus (Noah Jupe).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka tinggal di perkebunan dekat hutan yang jauh dari suasana perkotaan. Mereka tidak bersuara, menggunakan sign language sebagai alat komunikasi dan berjalan di jalur pasir yang mereka buat sendiri. Mereka berusaha keras untuk tidak mengeluarkan suara supaya si monster tidak datang. Sampai suatu malam, ketika Marcus dan Regan bermain monopoli, lampu minyak mereka tidak sengaja jatuh dan si monster pun mengintai. Teror baru saja dimulai.

Ditulis oleh Bryan Woods dan Scott Beck dan juga Krasinski, 'A Quiet Place' adalah sebuah film horor yang sangat menyenangkan. Ini adalah sebuah horor di mana ketenangan adalah sebuah perasaan yang sangat tidak menyenangkan. Suasana sepi berarti teror. Tidak ada suara berarti jantung yang dipompa tanpa henti.

'A Quiet Place': Ketika Suara Bisa MembunuhFoto: Dok. Jonny Cournoyer/Paramount Pictures.



Yang menarik dari film ini adalah trio penulisnya tidak tertarik dengan mengapa monster ini muncul. Woods, Beck dan Krasinski tidak tertarik untuk menjelaskan background tentang monster-monster ini. Ia lebih tertarik mengeksplor hubungan sebuah keluarga. Terutama keluarga yang sedang dalam berduka. Bagaimana hubungan antara anak, bapak, suami dan istri bertahan hidup di sebuah dunia yang tidak ramah.

Bagaimana mereka menjalani kehidupan yang sangat terbatas. Bagaimana cara menunjukkan kasih sayang ketika kita tidak bisa bersuara. Dan dengan itu, perilaku menjadi penentu semuanya.

Meskipun 'A Quiet Place' tidak memiliki goal yang clear seperti katakanlah 'Don't Breath' yang juga memiliki satu kemiripan adegan di basement dalam film tersebut saat mati lampu adalah mimpi terburuk tapi 'A Quiet Place' tahu bagaimana cara membuat Anda duduk di kursi dengan keringat menetes tanpa henti. Dalam penyutradaraannya yang ketiga, Krasinski menunjukkan skill-nya yang luar biasa dalam menyusun teror.

Perhatikan intro-nya yang maksimal. Dalam sekitar sepuluh menit, Anda akan tahu apa yang akan terjadi jika suara muncul. Sebuah intro yang sangat berani dan pondasi konflik yang sangat efektif.

'A Quiet Place': Ketika Suara Bisa MembunuhFoto: (imdb)



Krasinski tidak bermain-main dalam film ini. Ia bersama seluruh departemennya menunjukkan usahanya yang maksimal. Pergerakan kameranya begitu berhati-hati, production design-nya sangat meyakinkan. Sound design-nya sungguh mematikan di mana kehampaan tidak pernah terasa sesesak ini dan scoring dari Marco Beltrami membuat Anda ingin mati saja.

Semuanya ditambah dengan keahlian Krasinski dalam menyusun adegan demi adegan yang makin lama makin gila. Ada adegan yang melibatkan tangga dan paku yang akan membuat Anda ingin pulang dari bioskop. Kemudian untuk menambah kengerian ekstra, Krasinski menambahkan derita kepada karakter Emily Blunt yang dibuat hamil besar. Bagaimana Anda lari dari monster yang peka terhadap suara ketika Anda mau melahirkan? Apa yang terjadi? Siapa yang bisa menyuruh bayi untuk diam?

Krasinski bermain cukup apik sebagai Bapak. Noah Jupe sanggup menunjukkan ekspresi ketakutan hanya dengan ekspresi. Simmonds, yang juga tuna rungu dalam kehidupan nyata, adalah salah satu penemuan terbaik. Tapi memang kunci film ini adalah Emily Blunt. Sang aktris bisa menyampaikan semua emosi dan teror yang ia rasakan tanpa mengucapkan apa-apa. Kuncinya hanya di matanya. Tatapan Blunt saat monster memburunya sementara jabang bayi sudah bersiap untuk keluar adalah sebuah pengalaman sinematik yang harus Anda rasakan.

'A Quiet Place' bukanlah film horor sembarangan. Jika Anda benci dengan teror tanpa hanti, terutama 40 menit terakhir, film ini bukan untuk Anda. Tapi jika Anda rindu dengan film horor yang akan membuat Anda berteriak penuh kepuasan di tengah kegelapan teater, keluarga Abbot siap untuk menemani Anda.

Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International.

(doc/doc)

Hide Ads