'Melbourne Rewind': Romansa Hangat tentang Mimpi dan Cinta yang Diperjuangkan

'Melbourne Rewind': Romansa Hangat tentang Mimpi dan Cinta yang Diperjuangkan

Masyaril Ahmad - detikHot
Rabu, 23 Nov 2016 10:55 WIB
Foto: Rapi Films
Jakarta - Lima tahun berlalu, kisah romansa Laura dan Max ternyata masih menyisa. Kini setelah lama berpisah dua insan itu pun kembali bertemu. Masih di kota Melbourne, mereka duduk di sebuah kafe menikmati kopi hangat, berbincang canggung, mengulik puing-puing masa lalu, dan mencoba mengulang cerita baru untuk kali kedua.

Setelah 'Refrain' (2013) dan 'Remember When' (2014), giliran novel ketiga karya Winna Efendi berjudul 'Melbourne Rewind' hadir dalam versi layar lebar dengan judul yang sama, diproduksi oleh Rapi Films. Dikerjakan oleh sutradara Danial Rifky, 'Melbourne Rewind' menangkap kisah romansa ringan anak muda tentang kenangan, cinta dan mimpi.

Diceritakan, Laura (Pamela Bowie) adalah seorang penyiar radio yang kini masih tinggal di kota Melbourne, Australia. Mengenang saat masa-masa kuliahnya dulu, Laura pernah menjalin cinta pertama dengan seseorang bernama Max (Morgan Oey), seseorang yang telah berhasil mengubah hidupnya. Max datang di saat Laura sedang terpuruk oleh kesedihan pascakonflik yang terjadi di keluarganya. Saat itu Max hadir memberikan semangat dan sudut pandang hidup baru untuk Laura.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sayangnya, Max saat itu harus pergi untuk mengejar mimpinya sebagai Lighting Designer di New York. Mengorbankan Laura untuk mewujudkan mimpi, meninggalkannya dalam kekecewaan. Lima tahun berlalu, Max kembali lagi ke Melbourne, tempat kenangan-kenangan itu kembali berputar. Namun, kini Laura sudah berubah. Ia mulai menyukai Evan (Jovial da Lopez), seorang dokter hewan idaman yang juga merupakan pacar dari sahabatnya, Cecily (Aurellie Moeremans). Dari situ hubungan persahabatan dan cinta yang sebenarnya pun diuji untuk diperjuangkan.

Danial Rifki, sutradara yang pernah menggarap film 'Haji Backpacker' (2014) berhasil memberikan sentuhan ajaib atmosfer kota Melbourne dengan indah dan hidup. Ia menangkap kepekaan suasana University of Melbourne melalui sudut-sudut kampus, kafetaria, dan perpustakaan yang tetap diiringi oleh musik pop yang menyenangkan. Adegan demi adegan juga dilakukan di beberapa spot indah oleh pemandangan taman, kanal dan lampu-lampu gemerlap kota itu.

Haqi Achmad sebagai penulis skrip yang juga pernah menulis untuk karya Winna Efendi di 'Remember When' dengan baik memberikan alur cerita yang beragam. Ada saat-saat ketika penonton terbawa oleh konflik yang terjadi, kemudian ada juga saat ketika penonton harus tersenyum oleh kutipan-kutipan kata tentang keindahan cahaya yang dikagumi Max.

Morgan Oey dan Pamela Bowie memang bukan pertama kali berakting bersama. Sebelumnya mereka pernah dipertemukan di film 'Winter in Tokyo' (2016). Di 'Melbourne Rewind' mereka dengan cukup baik memainkan peran masing-masing sebagai Laura dan Max. Meskipun, di beberapa adegan, dalam chemistry mereka seperti ada 'gap' yang menghalang.

Kehadiran Aurellie Moeremans dan Jovial da Lopez memberikan warna lain di film ini. Aurelie misalnya, berhasil membawakan perannnya sebagai Cecily sahabat Laura dengan hangat dan manis. Sedangkan Jovial sebagai dokter hewan yang hobi main Youtube juga mampu hadir memberikan keragaman tokoh dalam sebuah cerita drama tentang cinta dan persahabatan.

'Melbourne Rewind' masih memberikan kisah cinta dengan gaya khas Winna Efendi yang sejenis, seperti dalam karya-karya sebelumnya. Beberapa poin di 'Melbourne Rewind' sebenarnya masih bisa digali lagi melalui adegan-adegan yang lebih berkesan agar karakter-karakternya semakin 'memorable' dan bukan hanya tersirat saja.

Namun, 'Melbourne Rewind' tetap memberikan tontonan romansa anak muda yang hangat dan ringan, yang cocok dengan cerita keseharian mereka saat dihadapkan untuk mengambil keputusan-keputusan. Apalagi film ini juga memanjakan mata dengan warna-warni kota Melbourne yang mungkin dapat membangkitkan nyali Anda untuk meraih mimpi dan cinta yang sebenarnya.

Masyaril Ahmad penggemar film

(mmu/mmu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads