Meet The Focker: Penuh Hiburan yang Menegangkan

Meet The Focker: Penuh Hiburan yang Menegangkan

- detikHot
Selasa, 18 Jan 2005 19:26 WIB
Jakarta - Setelah sukses menaklukan sang mertua Jack Byrnes (Robert de Niro), kini Greg Focker (Ben Stiller) harus mempertemukan kedua pihak orang tua untuk membicarakan pernikahannya dengan sang kekasih, Pam Byrnes (Teri Polo). Seperti di seri pertama "Meet the Parents", film garapan sutradara Jay Roach ini juga banyak dipenuhi ketegangan yang ujungnya mengundang tawa. Perjalanan Greg bersama kedua orang tua Pam menuju ke rumah orang tuanya Bernie dan Ros Fockersemakin meriah dengan kehadiran keponakan Pam, Little Jack atau dipanggil LJ (Spencer dan Bradley Picken). Dibanding Meet the Parents, seri kedua ini lebih banyak mengundang tawa. Ketegangan yang dihadirkan tak hanya mampu membuat penonton bergidik tapi juga mampu membuat penonton tersenyum sampai terbahak-bahak. Aksi kocak semakin seru ketika kedua orang tua bertemu. Di kubu para ayah, Jack Byrnes, seorang mantan anggota CIA yang serius bertemu dengan Bernie seorang pensiunan yang santai dan gemar berkelakar. Belum lagi pertemuan kedua istri yang sifatnya bertolak belakang. Terbawa oleh Jack yang serius, Dina Byrnes juga seorang ibu rumah tangga yang rapih dan berwibawa. Pertemuannya dengan Ros Focker, seorang ahli terapi seks yang kocak membuat Dina rikuh. Perbedaan dua sifat ini yang kerap dijadikan titik picu sebuah lelucon. Namun berbagai lelucon tak hanya menjadi monopoli orang tua, Little Jack yang pandai dan cerdik juga sering membuat para orang tua kelimpungan dan berulah aneh sehingga mampu mengocok perut penonton. Berbagai joke yang dilempar kadang sifatnya "Amerika Banget" sehingga penonton Indonesia yang tak mengerti mungkin hanya bisa tersenyum. Khas film-film Hollywood hal-hal yang jauh dari logika sah-sah saja dalam film ini. Secara keseluruhan Meet the Focker lebih lucu dan tak lebih tegang dibanding Meet the Parents. Selain seru melihat adegan-adegan tegang dan kocak, pastinya penonton juga terhibur dengan setting-setting yang mengagumkan dan rumah mobil milik Jack Byrnes yang super canggih. Tak salah jika film ini mampu bertahan selama 3 minggu di puncak box office Amerika. (fta/)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads