Hugo Cabret (Asa Butterfield) tinggal di stasiun kereta api di Paris. Kesibukan sehari-hari bocah yatim-piatu ini menjaga jam kereta api dan mencuri makanan untuk bertahan hidup. Dan, satu lagi, mencari barang-barang untuk membetulkan sebuah automaton, mesin mekanik berbentuk manusia yang bisa menulis.
Rutinitas harian itu berjalan lancar sampai akhirnya Hugo tertangkap oleh George (Ben Kingsley), pemilik toko mainan di stasiun yang berjanji akan mengadukannya ke petugas keamanan kereta api (Sacha Baron Cohen) jika dia melihat Hugo beraksi lagi. George juga menyita buku penting warisan dari ayahnya. Saat itulah Hugo bertemu dengan Isabelle (Chloe G. Moretz) dan menjalin persahabatan. Persahabatan inilah yang akan membawa Hugo ke sebuah perjalanan lintas sinema, petualangan yang mengharukan yang akan mempertemukannya dengan apa yang selama ini dia cari: sebuah keluarga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
John Logan sebagai penulis skripnya mengadaptasi buku 'The Invention of Hugo Cabret' karangan Brian Selznick dengan sangat baik. Logan yang juga pernah bekerja sama dengan Scorsese dalam 'The Aviator' mampu menguraikan kisah Hugo seperti seorang ibu menceritakan dongeng kepada anaknya: perlahan dan penuh kejutan di setiap tikungan.
Tapi, memang semua kuncinya ada di Scorsese yang tahu bagaimana 'Hugo' dipersembahkan. Bekerja sama dengan sinematografer handal bernama Robert Richardson, 'Hugo' terlihat luar biasa mencolok mata dengan keindahan yang tiada duanya. Terutama dalam 3D, 'Hugo' seperti sulap yang tidak ada bandingannya. Paris tidak pernah dilukis dengan begitu indah dan menawan seperti dalam film ini. Howard Shore memberikan iringan musik yang mendebarkan. Dan Thelma Schoonmaker adalah editor yang handal karena tangan dinginnya membuat film ini melaju secepat kereta api yang ada di stasiun tempat Hugo bekerja.
Asa Butterfield tampil meyakinkan sebagai bocah yang merindukan sebuah keluarga. Chloe G. Moretz sudah terbukti kehebatannya melalu 'Kick Ass', dan di sini dia nampak lembut dan loveable as always. Sacha Baron Cohen tampak kocak di luar comfort zone-nya. Dan Ben Kingsley memang aktor hebat. Dibutuhkan aktor gila untuk memerankan tokoh semacam George, yang ternyata bukan seorang pedagang mainan karena dia adalah George Melies, tokoh yang punya masa lalu gemilang dalam sejarah penemuan sinema.
'Hugo' adalah film anak-anak yang brilian. Dan ini adalah salah satu contoh film 3D yang patut disimak. Film ini, tidak diragukan lagi, adalah sebuah love letter to cinema dari Scorsese kepada kita semua. Dan saya berterima kasih untuk itu. Terutama, ketika 'Hugo' membuat saya jadi ingin melihat lagi film 'A Trip to the Moon' buatan Georges Melies.
Candra Aditya, penulis, pecinta film. Kini tengah menyelesaikan studinya di Jurusan Film, Binus International, Jakarta.
(mmu/mmu)