Sejak merilis Home di tahun 2005, mereka sempat tidak merilis album selama sepuluh tahun dan akhirnya merilis White Lights di tahun 2015 yang berisi track-track yang dibumbui nuansa pop dance yang sangat modern.
Kini, di penghujung tahun 2017 lewat Jupiter Calling, Andrea, Caroline, Sharon, dan Jim Corr memperlihatkan sisi melankolis mereka lewat lagu-lagu yang tenang dan menyejukkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
'Chasing Shadows' pun hadir dengan petikan gitar syahdu. 'Road To Eden' yang diiringi petikan gitar akustik dan biola nan sendu mengiringi nyanyian Andrea.
Bercerita bagaimana pun kesedihan melanda, selalu akan ada jalan untuk kembali berdiri kukuh, siap menyambut kembali kebahagiaan.
Lalu ada 'Live Before I Die' dan 'No Go Baby', dua lagu berbasis piano dengan sentuhan strings dengan topik yang murung. Menampilkan sisi gamang dari vokal Andrea yang selama ini belum pernah terdengar.
Di antara sejumlah lagu melankolis yang ada, 'Butter Flutter' berhasil mengembalikan kerinduan Anda akan band asal Irlandia ini. Track ini tampil dengan beat yang catchy, menemani nyanyian Andrea yang khas.
Sementara 'SOS' yang ternyata merupakan kependekan dari 'Song of Syria', sebuah lagu tentang seruan berbau politik yang dieksekusi terlalu manis sehingga terkesan mengawang dan kurang menohok.
Secara keseluruhan, empat bersaudara The Corrs menunjukkan sisi kedewasaan mereka lewat aransemen-aransemen yang lebih kalem dan cenderung dramatis.
Dan tentu saja tiap personil The Corrs masih memiliki karakteristiknya masing-masing (seperti biasa, yang paling menonjol adalah Andrea dan Sharon).
Namun melihat track record mereka sebagai band pencetak hits, 'Jupiter Calling' terasa hambar dan tak tentu arah.
Tapi untuk tetap mengibarkan bendera selama lebih dari 25 tahun adalah sebuah usaha yang pantas untuk diapresiasi.
Apabila mereka lebih fokus ke tipe lagu seperti 'A Love Divine', 'Butter Flutter' dan 'Dear Life', mungkin album 'Jupiter Calling' akan terdengar lebih menarik. (doc/doc)