'Anti': Sisi Gelap dan Liar Rihanna

'Anti': Sisi Gelap dan Liar Rihanna

Yarra Aristi - detikHot
Selasa, 23 Feb 2016 10:52 WIB
Anti: Sisi Gelap dan Liar Rihanna
Jakarta -

Di tengah-tengah ramainya rilisan baru para artis pop dunia seperti Justin Bieber, Selena Gomez, One Direction, Adele, Coldplay, kita sudah lama mendengar rumor bahwa Rihanna akan merilis album baru. Kita juga sudah diberikan banyak sekali teaser video-video singkat dimana Rihanna bekerja sama dengan salah satu brand elektronik terkemuka. Semua video tersebut membuat kita bertanya dan menduga, akan menjadi seperti apa album terbaru Rihanna.

Dan, pada akhirnya β€˜Anti’ dirilis di akhir Januari 2016. Proses pembuatan album ini dimulai tahun 2014, ketika ia meninggalkan label lamanya, Def Jam, untuk kemudian bergabung dengan Roc Nation. Banyak yang menanti-nanti, gebrakan apa lagi yang akan dia tampilkan. Yang mengejutkan, ia banyak mencoba memberikan warna baru pada albumnya kali ini.

Tidak melulu berisi lagu-lagu catchy yang sangat pop, Rihanna merambah ke ranah lain seperti dub step, do woop, soul, bahkan folk. Beberapa lagu memang terkesan dibuat untuk keperluan komersil. β€˜Work’ adalah salah satunya. Menampilkan nada-nada pengulangan yang menjadi β€˜racun’ dan sukses membuat kita terus mengulangnya, β€œWork work work work work….” (Anda pun sekarang bisa memainkan lagu itu di memori secara otomatis).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Album dibuka dengan lagu β€˜Consideration’ yang menyelipkan sedikit elemen dub. β€˜Kiss It Better’ adalah track yang sensual dengan looping gitar elektrik ala Prince. Bagian reffrain terdengar sangat membius dan intim. Di sini Rihanna menampilkan kata-kata yang cukup eksplisit seperti, β€œYou yell, but you take me back/ Who cares when it feels like crack?” Ini pun terjadi pada track β€˜James Joint’ yang jelas-jelas melantunkan kalimat, "I'd rather be smoking weed/ Whenever we breathe…."

Rihanna berani memasukkan unsur psychedelic dengan membawakan cover lagu Tame Impala yang berjudul β€œNew Person, Same Old Mistakes” yang dinyanyikannya dengan tajuk β€˜Same Ol’ Mistakes’. Pada dasarnya ini merupakan versi instrumental dari lagu tersebut yang diisi oleh suara Rihanna. Bagaimanapun ia terdengar cocok sekali membawakan album ini dan mampu mengubahnya menjadi versi yang lebih β€˜Rihanna’ tanpa menghilangkan karakter lagu aslinya.

Yang juga menampilkan sisi Rihanna yang berbeda adalah β€˜Neverending’ yang folky dan sangat down to earth. Di sini ia terdengar sangat tulus dan jauh dari image gemerlap. Lagu ini begitu organik dan sangat indah. Pada β€˜Love On the Brain’ ia membawakan soulful ballad/do woop yang cukup sukses. Mungkin Anda tidak pernah menyangka Rihanna akan melakukan hal seperti ini. Ternyata bisa dan terlantun natural. Namun, nasib yang berbeda ada pada lagu berikutnya, β€˜Heights’. Di lagu ini ia berusaha menyanyi bak Amy Winehouse, namun terdengar agak memaksa.

Satu lagi sisi rapuh ia tampilkan pada β€˜Close To You’, sebuah piano ballad yang mungkin akan menjadi sekuel untuk lagu β€˜Stay’ β€”namun, ini merupakan versi yang lebih tulus dan apik. Emosi yang keluar dari nyanyiannya melantun indah bersama dengan melodi simple dari dentingan piano yang mengiringinya.

Jika Anda mengharapkan pop ceria macam β€˜Rude Boy’, β€˜Don’t Stop The Music’, atau bahkan pop manis era kejayaan Ne-Yo macam β€˜Hate That I Love You’, tidak akan Anda temukan di sini. Tapi, jika Anda mencari sisi Rihana yang gelap dan cenderung liar, maka β€˜Anti’ adalah album yang harus Anda dengarkan.

Β 

Yarra Aristi pernah bekerja sebagai wartawan musik di dua majalah musik terkenal. Kini penyiar dan music director di sebuah stasiun radio swasta terkenal di Jakarta.



(mmu/mmu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads