Speaker 1st, Band Rock 'n Roll di Era Pop
Rabu, 22 Des 2004 17:08 WIB
Jakarta - Terbentuk pada bulan Maret 2003 dengan formasi yang masih seperti sekarang, yaitu: Reda (vokal), Bony (gitar), Beny (gitar), Sandy (bass) dan Anton (drum). Menamakan diri mereka sebagai SPEAKER 1st dan mencoba menggoncang kancah musik Rock n Roll Indonesia lewat album perdana mereka bertajuk WHATEVER YOU SAY.Aroma Garage-Rock terasa sekali dalam album ini. Kegembiraan dan semangat anak muda yang sedang gandrung-gandrung nya memainkan musik Rock N Roll. Habis tuntas dibahas dalam 14 lagu karya mereka sendiri. Sebagai sebuah sapa perkenalan pada publik, raungan cadas gitar Rock N Roll ditampilkan dalam first single berjudul Tak Apa (Kau Yang Pinta). Sejenak membawa kita kembali ke era-70 an, seperti mendengarkan Led Zeppelin versus Jimi Hendrix dengan kemasan sound British Rock yang lebih modern dari Stone Roses.Asal mula terbentuknya band ini adalah ketidakpuasan Bony, Beny, Sandy yang sebelumnya bersama-sama dalam band The Experimental Jet Set dan sempat mengeluarkan satu album indie pada tahun 1999. Pada waktu itu band ini diperkuat oleh Marcell Siahaan sebagai pemain drum yang akhirnya memilih untuk menjadi penyanyi solo. Setelah band ini bubar mereka bertiga membentuk band beraliran Rock N Roll yang diberi nama SPEAKER 1st. Sebenarnya komposisi seperti sekarang ini sudah ada sejak tahun 2002 namun sempat vakum karena Bony harus menyelesaikan tugas akhirnya di Fakultas Seni Rupa ITB. Mengajak Reda yang mantan vokalis band indie legendaris Jakarta - Susu Putih, SPEAKER 1st awalnya berencana untuk memainkan lagu-lagu The Charlatans UK. Namun setelah mengenal satu sama lain, mereka lebih enjoy memainkan Rock N Roll dan mereka pun sepakat untuk menulis lagu-lagu sendiri dan tidak sekalipun membawakan lagu The Charlatans UK, bahkan tidak dalam latihan sekalipun. Nama SPEAKER 1st dipilih karena mereka mencari nama yang memiliki arti yang sama, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris (speaker), agar lebih mudah diingat. SPEAKER 1st memiliki tujuan agar karya-karya mereka dapat dikenal seluas mungkin dan bercita-cita agar karya mereka dapat dinikmati sampai ke luar Indonesia, tanpa mengecilkan pasar Indonesia tentunya. Karena mereka sadar bahwa tidak mungkin dikenal di luar negeri tanpa dikenal di negeri sendiri. Ternyata hal ini sedikit banyak mempengaruhi mereka dalam menciptakan karyanya, terlihat dari jumlah lagu yang berbahasa Inggris lebih banyak dari bahasa ibunya sendiri.Dengan kesempatan ini mereka berharap dapat memperkaya warna musik di Indonesia dan memberikan nuansa yang berbeda di dunia musik kita. Rock N Roll Isn't Dead!!! (ana/)