Pertunjukan final para peserta 'A Mild Live Wanted 2008' telah digelar Sabtu (10/5/2008) malam di Backstage Cafe, Ancol, Jakarta Utara. Ke-10 kontestan pun berusaha menarik perhatian penonton dan dewan juri. Banyak perubahan yang bisa dilihat pasca karantina workshop selama 2 hari.
Larocca (Palembang)
Band asal kota Pempek itu sangat mencolok dengan vokalisnya, Rico yang "manis". Penampilan Rico memang berbeda dari vokalis band lain, namun itu nilai plusnya. Secara musikal, Larocca sanggup menuai decak kagum dengan musik sederhana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari nama bandnya saja sudah bikin penasaran. Tapi Kananlima memang tergolong band yang tak bisa diam. Aksi panggung mereka pun sangat atraktif. Beragam gaya mereka sajikan sampai gaya bebek sekalipun. Secara musikal, unsur elektro dirasa pas dengan kepribadian para personelnya.
Nukalima (Bandung)
Nukalima hadir dengan pop manis tapi sangar. Sebagai wakil dari kota yang telah menelurkan banyak band berbakat, Nukalima tidak mengecewakan. Namun persaingan ketat benar-benar terlihat di ajang ini.
Butterfly (Yogyakarta)
Pop nyeleneh, namun tak berlebihan. Musik Butterfly sanggup membuat Anda bernyanyi walau hanya sekali mendengarnya. Lagunya yang catchy boleh jadi poin untuk mendapatkan gelar jawara.
Magneto (Makasar)
Gagal di tahun lalu tak membuat Magneto patah arang. Kali ini mereka berhasil membuktikan Magneto memang pantas jadi jawara. Karakter suara berat jadi nilai tambah band ini.
Bluemint (Medan)
Keberuntungan. Dewi fortuna memang di pihak Bluemint. Setelah tahun lalu gagal, kini mereka mencoba lagi dan akhirnya berhasil jadi jawara kedua regional. Namun karena sang jawara mengundurkan diri, Bluemint dapat bola panas. Kesempatan ini tentunya tak akan disia-siakan mereka. Dengan kostum maksimal, Bluemint adu kecakapan bermusik.
Nyawa (Banjarmasin)
Band yang satu ini sepertinya memang sudah benar-benar matang. Jangan terkejut dengan kepiawaian Ari sang vokalis, mengambil nada tinggi. Suaranya jadi kunci penting keberhasilan Nyawa. Namun secara musikal mereka juga tak perlu lagi diragukan.
Mandezz (Padang)
Satu-satunya band dengan vokalis wanita setelah tahun lalu, Geisha. Bedanya Mandezz mengusung musik rock yang super kental. Lady rocker di antara para pria. Sayang di penampilannya semalam, masalah sound jadi kendala.
UPE (Jakarta)
Harmonika dan banjo jadi satu hal yang sangat unik dari UPE. Mereka sudah benar-benar matang secara perform juga aransemen lagu. Tapi mungkinkah tahun ini band Jakarta lagi yang akan jadi jawara?
Blast (Jember)
Jangan sepelekan band dari kota kecil ini. Aksi panggung mereka sangat atraktif terutama juga sang gitarisnya, Bayu. Band ini seolah punya dua frontline yang sama berbakatnya. Lagu mereka pun catchy juga menyentuh.
Kira-kira siapa yang akan terpilih jadi jawara tahun ini?
(yla/ebi)