Musisi Keluhkan Wacana Brand Rokok Tak Lagi Boleh Jadi Sponsor Musik

Musisi Keluhkan Wacana Brand Rokok Tak Lagi Boleh Jadi Sponsor Musik

Mauludi Rismoyo - detikHot
Kamis, 21 Des 2023 14:47 WIB
Ilustrasi konser.
Musisi Keluhkan Wacana Brand Rokok Tak Lagi Boleh Jadi Sponsor Musik. (Foto: Mentari Nurmalia)
Jakarta -

Industri musik yang kini tengah berkembang rupanya harus menghadapi bara permasalahan pelik. Hal itu perihal regulasi.

Melalui Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Kesehatan tertulis larangan produk rokok lakukan promosi dan sponsor. Rancangan itu banyak memuat pasal-pasal yang banyak melarang eksistensi produk tembakau.

Salah satu pasal yang bisa berdampak langsung ke industri kreatif, termasuk industri musik, adalah pasal 152 ayat (1) dan (2) pada Bab Pengamanan Zat Adiktif yang akan melarang penggunaan produk tembakau untuk melakukan promosi dan/atau memberikan sponsor dalam bentuk apa pun. Larangan sponsor dimaksud termasuk untuk kegiatan sosial, pendidikan, olahraga, musik, kepemudaan, kebudayaan, atau melibatkan masyarakat umum. Di samping itu bahkan dalam bentuk publikasi, CSR pun dilarang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini kemudian memantik kemarahan dari vokalis Bagindas Band, Andra Pratama, yang secara terang tak setuju.

"Wah ya repot dong. Bahaya ini buat kami musisi. Jangan kan buat yang masih merintis, band besar nasional pun pasti keberatan," ujar Andra Pratama saat ditemui di Jakarta, kemarin.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Andra menyebut kemajuan industri musik Indonesia tak lepas dari peran serta para brand rokok.

Produk itu disebut bukan hanya membantu urusan dana konser besar. Mereka juga dikatakan kerap membantu gelaran kecil rilis single atau album.

"Untuk konser jangan tanya lagi deh, itu sangat membantu kami sehingga selalu ada harapan tuk tampil dan berkarya," tuturnya.

"Perilisan album, single, ulang tahun band juga. Yang mau kasih sponsor ya dari brand rokok. Lainnya mana ada? Kalaupun ada, sedikit," tambahnya.

Jika regulasi produk rokok diteruskan, Andra berani bertaruh masalah yang dihadapi akan berpengaruh pada pelestari budaya di daerah sekalipun.

"Band dan musisi daerah itu banyak loh. Pelestari budaya juga kan mereka. Kreativitas dan semangat mereka bisa mati gara-gara ini," pungkas Andra.




(mau/dar)

Hide Ads