Kasus over kapasitas dari festival musik Berdendang Bergoyang sampai saat ini masih meninggalkan jejak. Beberapa penonton mengaku belum mendapatkan uangnya kembali.
Diketahui, Berdendang Bergoyang yang dilaksanakan tahun lalu berbuntut pidana. Sebab promotor masih menjual tiket padahal sudah melebihi kapasitas.
Selama dua hari Berdendang Bergoyang berjalan dengan keadaan kurang kondusif. Lalu izin penyelenggaraan di hari ketiga dicabut.
Owi, salah satu penonton Berdendang Bergoyang, mengaku sampai saat ini uangnya belum kembali. Padahal pihak promotor berjanji akan mengembalikan uangnya.
"Yang tiga hari nggak balik uangnya, kan hari ketiga nggak jalan acaranya," ujar Owi kepada detikcom, Sabtu (4/11/2023).
"Dijanjiin mau di-refund," sambungnya.
Sayangnya, sampai saat ini Owi belum juga menerima uang refund. Ia masih menunggu kejelasan dari pihak promotor.
"Kalau nggak salah dijanjiin refund Rp 400 ribu, tapi sampai sekarang nggak balik itu duit," jelas Owi.
Berkaitan dengan kasus over kapasitas Berdendang Bergoyang ini mempengaruhi izin untuk festival musik lainnya. Pihak promotor yang lain mengaku mengalami kerugian karena hal ini.
Sebagai contoh pelaksanaan Djakarta Warehouse Project atau DWP dan Soundrenaline yang harus menjalankan proses izin lebih ekstra imbas kasus Berdendang Bergoyang.
Simak Video "Polisi Tetapkan 2 Tersangka Kasus Berdendang Bergoyang"
(pig/mau)