Penyanyi Alsa Aqilah menunjukkan taringnya di dunia tarik suara dengan luncurkan mini album berjudul Memo.
Ditemui saat acara perilisannya di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, belum lama ini, Alsa bercerita proses kreatifnya. Ia menyebut bahwa Memo berawal dari catatan kecil di ponsel soal curhatan pribadinya selama menjalin hubungan.
"Semua dari pengalaman pribadi, kisah sedih, kisah manis-manisnya, kisah dengan mantan yang ujungnya mendewasakan," ujar Alsa kepada pewarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Catatan pendek-pendek itu akhirnya jadi karya lagu yang utuh dalam Memo," sambungnya.
Memo sendiri menghadirkan 5 fase mencintai yang terangkum dalam lagu, di mulai dari Honeymoon, Inevitable, Suatu Hari Nanti, Unworthy, dan Melepasmu. Honeymoon menceritakan betapa indah dan bahagianya sebuah pertemuan.
Lalu Inevitable merupakan representasi dari sebuah rasa yang tak dapat disatukan dan hanya bisa menikmati waktu bersama. Di lagu berjudul Suatu Hari Nanti, Alsa bercerita soal harapan akan pertemuan di kehidupan lain karena cinta yang tak dapat bersatu.
Unworthy berupa kisah kemarahan, pertanyaan, serta keraguan yang bersatu, disebabkan karena permainan cinta hingga membuat hilang rasa.
Lagu-lagu tersebut pun ditutup dengan Melepasmu yang menjadi pembelajaran dari semua. Ikhlas melepasnya, menyisakan indahnya sebuah kenangan.
Melalui album di mana single Unworthy telah lebih dulu mendulang viral, Alsa menyimpan harapan besar.
"Pengin bangun image aku yang dewasa, percaya diri aku cukup besar, aku cukup pede sama lagu-lagu aku yang spesifik," tuturnya.
Kini, mini album di bawah naungan Acuan Entertainment itu telah bisa dinikmati di berbagai platform musik digital.
(mau/pus)