Afgan dan Jackson Wang beberapa waktu lalu menghebohkan publik dengan merilis kolaborasi bertajuk M.I.A. Lagu berbahasa Inggris tersebut tak hanya didengarkan oleh pencinta musik Asia, tetapi juga benua Amerika.
Saat ini, M.I.A dicintai para pendengar musik di Amerika, Thailand, Taiwan, Meksiko, hingga Kanada. Menurut Afgan, hal tersebut karena label Trinity Optima Production (TOP) punya cara khusus agar lagunya bisa didengarkan di seluruh dunia.
"Trinity punya tim kuat dan punya perhatian khusus sama perkembangan media sosial dan tren digital. Ini sangat menolong aku buat bangun digital exposure di media sosial dan akhirnya membuka peluang aku untuk dikenal lebih luas lagi," ungkap Afgan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat aku mau transisi ke elemen musik yang berbeda pun, aku dibantu Trinity buat eksplor dan kolaborasi sama penyanyi yang bahkan beda banget sama karakter musik aku sebelumnya," lanjutnya.
Baca juga: Sosok Reza Gunawan Di Mata Afgan |
Afgan pun kini semakin dikenal luas, terbukti dari undangan kolaborasi di stasiun TV Korea hingga kampanye untuk brand fashion dunia seperti Louis Vuitton, Dior, hingga Kenzo.
Selain Afgan, Trinity Optima Production juga mengekplorasi kompetensi sehingga menemukan seorang penyanyi yang siap untuk mendunia, yaitu Alsa Aqilah. Ia viral karena unggahannya di TikTok, berupa cover lagu yang ditonton lebih dari 121 juta kali.
Pengikut Alsa pun tak hanya dari Indonesia saja. Tetapi juga Filipina hingga Amerika Serikat.
"Saat ini musik kita dengan mudah masuk ke algoritma platform streaming atau media sosial manapun. Dampaknya, penyanyi mendapat exposure tambahan yang memperluas promosi karyanya," ungkap Yonathan Nugroho sebagai CEO Trinity Optima Production.
"Dari sini kami mengatur strategi agar karya-karya artis yang beredar di platform digital dan sosial media bisa sampai ke audiens luar," pungkasnya.
(dal/dal)