PHR Pressing Dibuka, Bangkitkan Lagi Produksi Piringan Hitam Setelah 50 Tahun Padam

Pingkan Anggraini - detikHot
Sabtu, 05 Agu 2023 18:08 WIB
PHR Pressing kembali dibuka. Pingkan Anggraini/detikHOT
Jakarta -

Industri piringan hitam di Indonesia kembali hadir bersama PHR Pressing yang berdomisili di kawasan Tangerang, Banten.

PHR Pressing diresmikan berjalan per hari ini dengan mencetak album dari grup orkes era 60an, Kelana Ria.

Johan Mantiri selaku Founder PHR Pressing menjelaskan alasannya membuka kembali pabrik vinyl atau piringan hitam setelah 50 tahun tutup di Indonesia.

"Yang menjadi alasan sedikit kita flash back bahwa PHR Records itu kita sudah hadir lama, tahun ini 11 tahun. Jadi PHR itu Piringan Hitam Records," ujar Johan saat momen peresmian, di kawasan Tangerang, Banten, Sabtu (5/8/2023).

"Sebenarnya kami semua memulai ini dengan hobi. Berproses dan akhirnya singkatnya koleksi-koleksi. Tahun 2012 jualan online dan dapat respons bagus. Lalu 2 tahun berikutnya kami buka store di Senayan. Lalu 10 tahun ini kami sudah mendistribusikan sekitar 100 ribu keping piringan hitam. Tahun ini masuk tahun ke 11 dan secara data ini tumbuh," sambung Johan.

Lebih lanjut, Clement Arnold selaku Excecutive Director pun menjelaskan visi misi mereka yang secara garis besar ingin membawa nama industri Tanah Air ke kancah internasional.

"Hal-hal seperti ini sempat dilakukan ACDC, The Beatles dan lain-lain yang sampai sekarang karyanya masih tersimpan rapih dalam bentuk vinyl dan kita mau seperti itu," jelas Arnold.

"Impian kami menyebarkan karya-karya musisi dalam negeri ke seluruh penggemarnya di luar dan dalam negeri. Setelah ini semua selesai kami harapkan industri ini di Indonesia akan memiliki taring di dunia musik internasional," tambahnya.

Lebih lanjut Arnold juga sempat menjelaskan bahwa mesin pencetak vinyl yang dimiliki PHR Pressing ini memiliki kualitas yang baik sebab dibuat pada 2019.

Mesin ini dapat dikatakan menjadi yang paling baru jika dibandingkan dengan mesin cetak vinyl di negara lain.

"Mesin ini bisa membuat per 30 ribu vinyl per bulan. Tapi kami nggak muluk-muluk, kami akan mencetak 7500 setiap bulannya dan akan distribusikan ke seluruh Indonesia hingga ke luar negeri," jelas Arnold.

PHR Pressing, tempat pembuatan vinyl kembali beroperasi setelah 50 tahun vakum. Foto: Pingkan Anggraini/detikHOT

Pada usaha ini, PHR Pressing juga bekerjasama dengan perusahaan mastering musik di Belanda agar memberikan hasil yang terbaik.

Lebih lanjut, bicara soal piringan hitam biasanya berkaitan dengan kolektor dan harga yang sangat mahal.

Karena hal itu kemudian dahulu sempat terjadi pergeseran kebudayaan dengan mengganti piringan hitam menjadi kaset atau CD yang memiliki harga lebih terjangkau.

PHR Pressing pun membahas hal ini dengan seksama. Meski tak menyebutkan harga, mereka memastikan akan memberikan yang terbaik dari hasil cetakannya.

"Kita menggunakan mesin yang baru dan bisa dicek harganya di internet berapa. Terus terang kalau dibilang tinggi nggak juga, kita dapat harga yang bersahabat kita membuat ini cost efektif," jelas Taufiq Rahman selaku Co-Founder PHR Pressing.

"Mesin ini membutuhkan listrik yang sangat besar, lalu di sini kita sudah sangat terbantu dengan kapasitas listrik yang besar, jadi kami tidak bisa bicara soal nominal," sambungnya.

Lanjut pada sesi informasi tentang penanganan adanya tindak pidana pembajakan, PHR Pressing mengaku telah bekerjasama dengan musisi yang hendak merilis albumnya dalam versi vinyl.

Mereka menerapkan beberapa peraturan dan tanda sebagai bentuk keaslian karya.

"Yang kita lakukan itu jadi visi kita nomor satu dengan membesarkan musik Indonesia. Kita sudah membuat step-step di internal kita. Kita encourage press vinyl, untuk cover bisa disesuaikan dengan teman-teman musisi dan kita juga ada hologram sebagai tanda original," papar Arnold.

"Kita juga punya step yang cukup ketat dalam setiap produksi. Kita hitung dalam setiap produksinya, sehingga kita bisa tahu dari atas sampai bawah kalau ada kecurangan kita punya datanya," lanjutnya.



Simak Video "Video: Fadli Zon akan Buat Ensiklopedia Kaset dan Piringan Hitam"

(ass/ass)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork