Pengacara Mathew Thomas Philip menginisiasi kerja sama dengan grup pengacara lain di Malaysia. Ia ingin membantu para artis Malaysia dan promotor yang kena imbas ulah The 1975.
Menurutnya, aksi Matty Healy, vokalis The 1975, merugikan banyak pihak. Mathew menilai ada potensi para artis dan promotor menang jika mengajukan gugatan.
"Kami menaruh seluruh hati dan pikiran kami untuk melanjutkan draft mengambil langkah aksi (pro bono)," tulis Mathew lewat unggahan di Facebook.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika ada informasi lebih lanjut yang mungkin Anda miliki dan berkaitan dengan The 1975, seperti lokasi aset mereka, silakan hubungi tim pro bono kami," tulis sang pengacara seperti diberitakan The Star.
Matty Healy mengkritik pemerintah Malaysia atas aturan anti-LGBT. Tak cuma itu, ia juga berciuman sesama jenis dengan bassisnya di atas panggung.
Kini, masalah itu masuk ke ranah hukum. Sayangnya, kepolisian Malaysia dinilai telat bergerak untuk melakukan upaya hukum ke The 1975.
Menurut Wakil Inspektur Jenderal Kepolisian Malaysia Datuk Seri Ayob Khan Mydin Pitchay, anggota band The 1975 sudah meninggalkan Malaysia beberapa jam setelah tindakan melanggar hukum itu terjadi pada pukul 11.30 malam, Jumat (21/7).
"Band itu meninggalkan Malaysia enam jam [setelah acara] pada pukul 5.30 pagi keesokan harinya [Sabtu, 22/7] setelah kejadian di festival. Sementara laporan ke polisi dibuat baru pada pukul 2 sore," kata Pitchay seperti diberitakan New Straits Times, Selasa (25/7).
"Kami tidak memiliki kesempatan untuk mengambil tindakan karena band sudah meninggalkan Malaysia," kata Pitchay.
Simak Video: Sederet Kontroversi Matty Healy Sang Vokalis The 1975