Lama tak terdengar kabarnya grup musik Saint Loco ternyata sudah berusia 21 tahun ini di 2023. Di tahun ini grup musik yang beranggotakan Dimas (vokal), Beery (rapper), Webster (drums), Gilbert (bass), Iwan Hoediarto (gitar) Tius (DJ), dan Asido Sigit (additional guitar) ini merilis sesuatu yang beda.
Album terbaik yang diberi nama HOME (Hymn of Majestic Entities) itu disebut sebagai album keempat. HOME digarap di rumahnya.
HOME sendiri memiliki arti yang begitu dalam bagi personel Saint Loco ini.
"Bahwa akhirnya kita naik level karena dari segi kualitas sound dan penulisan lagunya, ini benar-benar baru terjadi di sepanjang karier Saint Loco. Album ini bisa dibilang jadi album terbaik sepanjang 21 tahun dari Saint Loco," ungkap Tius saat media hearing di Studio SAE, Pejaten, Jakarta Selatan, belum lama ini.
"Sebulan mengerjakan album keempat dan kita akhirnya memutuskan hanya merilis 10 lagu, termasuk dengan Nirmala yang sudah dirilis beberapa bulan lalu. Dan ya intinya pengerjaan album ini kita benar-benar all out," jelas Tius bersama personel Saint Loco lainnya.
Album ini sendiri membawa energi yang sangat luar biasa dari mereka. Para personelnya sangat menyukai album keempat mereka.
"Sangat puas karena ini adalah album terbaik sepanjang St. Loco berkarya. Semua track di album ini adalah kejutan karena tema setiap lagu memiliki arti yang spesial untuk St. Loco," beber Tius.
Lantas apa sih makna HOME dalam album keempat ini?
"Home itu jadi simbolisasi suatu tempat atau tujuan akhir yang pada akhirnya kita pulang di mana di situ ada kenyamanan, kebahagiaan, kita seperti jadi apa adanya dan diterima apa adanya. Itu simbolisasi gambaran besar album ini," terang Berry Manoch.
Dalam album tersebut berisi 10 lagu. Kesepuluh lagu tersebut di antaranya adalah Believers, Final Strike, Still in Business, Nirmala, New Dawn, Never Ends, Akhir Setiap Mula, Rangka Hati, TTP (Trust The Process) dan Spartan.
Simak Video "Video Olivia Rodrigo Dukung Palestina: Tak Ada Anak yang Pantas Menderita"
(wes/pus)