Kotak pun Beraksi Balas Tudingan Posan Tobing soal Royalti

Round Up

Kotak pun Beraksi Balas Tudingan Posan Tobing soal Royalti

Tim detikcom - detikHot
Sabtu, 08 Okt 2022 22:04 WIB
Kotak
Foto: Ismail/detikHOT
Jakarta -

Posan Tobing, mantan personel band Kotak, speak up soal band lamanya itu. Dia mengklaim tidak pernah mendapatkan haknya sebagai musisi dan pencipta lagu. Hak yang dimaksud adalah performance right dari lagu-lagu yang dia ciptakan dan dibawakan oleh Kotak di atas panggung.

Tidak hanya itu saja, Posan Tobing mengaku kesal dan sakit hati mendengar pernyataan Tantri, Chua, dan Cella soal pembagian bayaran. Dia merujuk pada sebuah video YouTube di mana tiga personel Kotak itu menyebut bahwa mereka tidak lagi mau mencari drummer baru menggantikan Posan Tobing, karena lebih suka membagi uang hasil manggung bertiga.

"Boleh kalian ngomong kayak gitu, nggak ada yang ngelarang, karena memang sepatutnya dibagi tiga, tapi sebelum dibagi tiga, hak orang disisihkan dulu," kata Posan Tobing saat diwawancarai di Studio Trans TV belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Posan Tobing menyebut dirinya memiliki andil dalam terciptanya lagu-lagu populer milik Kotak seperti, Pelan-pelan Saja, Selalu Cinta, Masih Cinta, Tinggalkan Saja, Kerabat Kotak, hingga Cinta Jangan Pergi.

Lagu-lagu tersebut memang seringkali dibawakan oleh Kotak selama manggung.

ADVERTISEMENT

"Jangan lupa, kalian konser ke mana-mana, itu bawa karya-karya yang ada ciptaan saya di situ," tutur Posan Tobing.

"Nggak pantas kalian ngomong bagi tiga sebelum kalian memberikan hak orang yang terkait dari lagu itu," sambungnya.

Kotak pun beraksi membalas pernyataan Posan Tobing. Dalam sebuah video yang diunggah ke TikTok, Tantri, Chua, dan Cella mengklarifikasi tudingan dari Posan Tobing.

Ada beberapa hal yang dialamatkan oleh Kotak dalam pernyataan itu. Salah satunya adalah soal tagihan yang salah alamat. Menurut Kotak, tidak tepat kalau Posan menagih pembagian royalti ke mereka.

Selain itu, Cella menjelaskan soal persentase pembagian royalti beberapa lagu yang diklaim oleh Posan Tobing. Dalam penjelasannya, Cella membeberkan royalti bagian Kotak tetap dibagi empat termasuk hak untuk Posan.

Cella juga mengelaborasi penjelasannya. Menyoal beberapa lagu yang 100 persen merupakan karya cipta Posan Tobing sudah tidak pernah lagi mereka bawakan di panggung sejak Posan mengundurkan diri.

Klarifikasi lengkap Kotak (di halaman selanjutnya)

detikcom sudah mendapat izin dari Cella Kotak untuk mengutip pernyataan band Kotak di media sosial mereka:

Chua: Video ini adalah klarifikasi dari kami untuk viideo yang beradar pada tanggal 3 Oktober 2022 dari eks personelnya Kotak, Bang Posan. Bang Posan mengeluhkan bahwa Bang Posan tidak mendapatkan haknya atas royalti performance right.

Kenapa kita baru klarifikasi sekarang? Karena memang kita perlu berbicara kepada pihak yang terkait. Dan di Indonesia sendiri ini ada badan yang diatur oleh pemerintah, berdasarkan Peraturan Pemerintan No. 56 jo UU Hak Cipta LMK (Lembaga Manajemen Kolektif) dalam hal ini WAMI (Wahana Musik Indonesia).

Tantri: Jadi memang sudah pasti tidak tepat kalau meminta hak performance royaltinya ke Kotak. Jadi memang sudah ada lembaganya, ya minta royaltinya ke WAMI gitu.

Chua: Ada aturannya.

Tantri: Misalnya nih saya kasih contoh, buat temen-temen, katakan perform menggunakan lagu Kotak, kalian itu tidak perlu membayarkannya kepada kami. Tapi kalian membayarkannya ke WAMI nanti WAMI yang membayarkan kepada kami. Jadi ini sebenarnya, memang hak semua pelaku seni atau pencipta lagu. Kalau kalian ingin mendapatkan hak performance royalti silakan mendaftarkan diri ke WAMI, menjadi membernya WAMI, nanti akan mendapatkan hak tersebut melalui WAMI.

Cella: Dan aku juga ingin menanggapi posting-an Posan yang menyatakan bahwa lagu-lagu Pelan-pelan Saja, Selalu Cinta, dan Masih Cinta itu adalah ciptaannya. Tapi aku perlu meluruskan, ada peran Pay dan Dewiq di situ. Jadi aku boleh jabarin ya persentasenya.

Lagu Pelan-pelan Saja, Dewiq 50%, Pay 25%, sisanya 25% dibagi 4 masing-masing mendapatkan 6,25%.

Lagu Selalu Cinta, Dewiq 50%, Pay 30%, sisanya 20% dibagi 4 masing-masing mendapatkan 5%.

Lagu Masih Cinta, Dewiq 50%, Pay 12,5%, Kotak 37,5% dibagi 4 masing-masing mendapatkan 9,38%.

Lagu Tinggalkan Saja, ciptakan Kotak dan Pay, lirik saya (Cella) yang buat. Tapi memang ada lagu-lagu yang diciptakan Posan sendiri, kayak Kerabat Kotak, Cinta Jangan Pergi, Kuingin Sendiri.

Itu memang murni 100% ciptaan Posan. Tapi semenjak 2011 memutuskan keluar, kami hampir tidak pernah membawakan lagu itu kan.

Tantri: Kita juga memiliki anthem bagi Kerabat Kotak yang selalu kami bawakan, judul lagunya Energi. Sampai detik ini kita bawakan karena kita merasa Kerabat Kotak adalah sumber energinya Kotak juga.

Nah ini ngomong-ngomong perihal tentang blok mem blok. Sejujurnya memang kami itu memblok bang Posan setelah bang Posan mem-posting cuitan menyerang kami. Jadi kondisi, kalau saya menjabarkan, kondisi saat ini orangtua saya satu bulan belakangan ini sudah keluar masuk ICU. Jadi konsentrasi saya sudah pasti terfokuskan ke orangtua saya.

Chua: Bahkan kita pun lagi fokus sama Kerabat Kotak dan konser yang akan kita jalankan Konser Hantam 18 Tahun itu. Kita sebagai ibu, dan Cella sebagai bapak, kita balikin ke teman-teman. Kalau misalnya kalian menjadi kita, apa yang kalian lakukan.

Tantri: Lagipula kalau ngomongin soal nge-blok ini, kami kan hanya sebatas nge-blok di social media gitu. Jadi nggak ada, kalau bang Posan inget, tahun 2013, bang Posan pasti lupa kalau saya dan mas Aldi selaku manajer Kotak pernah sowan datang ke rumah bang Posan. Bertemu dengan orangtua bang Posan juga. Dan sampai detik ini pun kita masih berhubungan baik, ada bukti chat WhatsApp, kami masih berhubungan baik. Kita masih WhatsApp-an. Nggak ada yang berubah, nomor telepon masih sama, alamat masih sama, bahkan manajemen kami masih sama. Warner Music alamatnya masih sama. Jadi tidak kesulitan untuk berhubungan sama kami.

Chua: Kami bukan kacang yang lupa pada kulitnya. Kami juga masih mengingat sekali siapa yang berjasa dengan kita, bagaimana proses kita dulu.

Cella: Dari 2004 sampai sekarang.

Tantri: Semenjak bang Posan memutuskan untuk mundur dari Kotak di tahun 2011 untuk satu project-an, kami selalu mendoakan yang terbaik buat proyek bang Posan. Jadi kami yakin dan percaya bahwa video klarifikasi ini akan mencerahkan Kerabat Kotak dan teman-teman.


Hide Ads