.webp)
Lama tak terdengar namanya, The Fly masih mencoba mempertahankan eksistensinya. Kini band itu tersisa dua orang, Kin sebagai vokalis dan gitaris serta Levi yang membetot bass.
Ada hal menarik yang terjadi sekitar 20 tahun lalu. Ketika itu The Fly berkolaborasi dengan Otong Koil dengan proses yang unik.
Awalnya, era 2000-an, The Fly sedang intens mengeksplorasi suara elektronik. Mereka juga sedang menyelesaikan album Episode III yang masuk tahap mixing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada momen yang hampir bersamaan, Kin dan Levi menyaksikan Puppen untuk terakhir kalinya. Band itu kini sudah tidak ada.
Ketika itu, mereka juga melihat penampilan dari band asal Bandung, Koil.
"Terus pas kita lihat Koil secara live, sound dan look nya menyita perhatian kita berdua. Kita pengen tahu apa memungkinkan kita untuk bekerja sama. Soalnya kita merasa nyambung dengan konsep Episode III, walau mereka sih keras banget sudah nyerempet industrial rock," ujar Kin.
Komunikasi kemudian coba dibuka oleh The Fly. Mereka dengan Koil, khususnya Otong, tidak saling kenal.
"Akhirnya kontakan dilakukan full melalui manager. Setelah kita kirim materi demo dan Otong Koil juga suka dengan materinya, akhirnya kita rekam ulang versi baru lagu Palsu," kata Kin.
Kerja sama itu berlanjut, tapi mereka sama sekali tidak pernah bertemu. Ketika pandemi, cara membuat musik seperti itu mungkin jadi hal yang biasa, tapi ini berbeda.
Penulisan lagu, merekam suara musik, vokal hingga mixing dan mastering ternyata dilakukan secara terpisah oleh The Fly dan Otong Koil.
"Kita nggak pernah ketemu sama sekali. Kita kirim-kiriman CD data pas kita dengerin, wah ini lagu jadi keras banget. Tapi kita semua suka. Otong dan Koil bener-bener serius ngerjainnya," jelas Levi.
"Bisa dilihat dari track vocal yang bener-bener banyak dan penuh lengkap dengan berbagai alternatif. Sampai akhirnya kita justru mengurangi porsi vocal Kin dan Bjah untuk memberi ruang bagi Otong," lanjutnya.
Kekhawatiran selanjutnya adalah saat mereka ingin mempresentasikan ke pihak label. Lagu Palsu sangat berbeda dari karya The Fly sebelumnya.
"Lagu (Palsu) ini memang berubah menjadi berkesan sangat keras, namun dengan polish dan finishing touch yang baik akhirnya lagu tersebut diterima dengan baik sekali oleh teman-teman radio. Kita merasa bahwa karya ini menjadi satu karya yang monumental bagi kami. Dan yang paling penting, Gue dan Levi happy banget, langkah kita mempercayakan intuisi kita untuk ajak Otong Koil membuahkan hasil yang baik bahkan melebihi ekspektasi kita," ujar Kin.
"Dan yang paling gokil adalah kita baru bisa bertemu Otong saat pembuatan video musiknya yang hingga saat ini belum pernah kita sama-sama satu panggung untuk bawain lagu tersebut," timpal Levi.
(dar/dar)
