Ardhito Pramono kembali berkarya di industri musik Tanah Air. Itu terjadi usai dirinya tersandung kasus narkoba beberapa waktu lalu.
Ia kini meluncurkan album terbaru bertajuk Wijayakusuma.
Ardhito Pramono mengaku telah mengalami banyak perubahan dalam hidupnya. Tentu, perubahan itu dirasakan usai rehabilitasi atas ketergantungan narkotika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ardhito Pramono merasa fisiknya lebih bugar saat ini. Sang pelantun Bitterlove itu juga merasa ada peningkatan baru dalam kemampuan bermusiknya.
"Wah perubahannya jauh lebih baik ya," ujar Ardhito Pramono di kawasan SCBD Jakarta Selatan, baru-baru ini.
"Jauh lebih healthy, jauh lebih segar, jauh lebih kreatif, jauh lebih bisa membedakan yang baik dan yang buruk," lanjutnya.
Kalau soal musik, Ardhito Pramono mengaku semakin lebih dewasa. Ia membuka peluang diri untuk berdiskusi dengan banyak orang.
Kini Ardhito Pramono merasa dirinya jauh lebih matang dalam mengkonsepkan musiknya.
"Musikal gue jauh lebih dewasa. Lebih terpikirkan matang-matang, jauh lebih bisa berdikusi sama orang lain tentang pengkaryaan jadi jauh lebih baik," jelas Ardhito Pramono.
Melalui pengalaman kelamnya itu, Ardhito Pramono seolah lahir kembali melalui album terbarunya. Proses penggarapannya sudah dilakukan sejak setahun silam.
"Proses lahir kembali di Wijayakusuma banyak banget peristiwa yang gue alami sih sebenarnya," kata Ardhito Pramono.
Ardhito Pramono juga merangkum hal-hal yang dirasakannya selama beberapa tahun terakhir. Ia berusaha merangkai kejadian yang pernah dialami menjadi karya yang bisa dinikmati penggemarnya.
Seperti diketahui, Ardhito ditangkap terkait penyalahgunaan narkotika jenis ganja pada Januari 2022. Sang musisi kemudian menjalani rehabilitasi di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur, Jakarta Timur selama 6 bulan.
Wijayakusuma menjadi kumpulan karya keenam darinya setelah lima album pendek beruntun Ardhito Pramono (2017), Playlist, Vol. 2 (2017), A letter to my 17 year old (2019), Craziest thing happened in my backyard (2020), dan Semar & Pasukan Monyet (2021).
Dalam album itu, total 8 lagu yang ia ciptakan bersama produser Gusti Irwan Wibowo, Erikson Jayanto, dan Hezky Y.H. Naingg. Narpati 'Oomleo' Awangga yang juga menulis beberapa lirik di Wijayakusuma.
Untuk pertama kalinya, Ardhito Pramono melahirkan karya sendiri dengan sentuhan Indonesia sebagai dasar utamanya. Ia menulis lirik-lirik lagunya dengan padanan aksara Indonesia yang beragam.
(pig/mau)