.webp)
Salah satu potensi musisi yang ada di Indonesia kembali unjuk gigi. Kali ini ada Gitalia yang tampil perdana lewat single terbarunya.
Lagu yang berjudul Langit Bisakah Kau Turunkan Hujan diluncurkan Gitalia dalam kesempatan perdananya ini. Lewat label CMP Record, Gitalia tampil memberanikan diri
Lagu ciptaan Iwan Tio ini memang bisa dibilang galau. Sebenarnya Gitalia bukanlah orang baru dalam dunia musik Indonesia. Sebelumnya dirinya pernah juara dalam salah satu ajang pencarian bakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lagu ini sendiri menjadi salah satu soundtrack dalam webseries Langit dan Hujan. Gitalia mengaku senang bisa meluncurkan single terbarunya ini.
"Bersyukur karena sudah rilis yang ini, mudah-mudahan bisa menjadi salah satu lagu andalan banyak pendengar musik di Indonesia," terang Gitalia.
Lagu ini menawarkan pesan tentang kesetiaan hati. Bukan tanpa sebab seorang yang terluka hatinya mengadukan deritanya pada hujan. Simbol cucuran hujan adalah 'majas' yang brilian, setidaknya tetes air langit bisa menyamarkan air mata, yang berurai deras selepas kehilangan cinta yang diinginkannya.
Lirik single Langit Bisakah Kau Turunkan Hujan sarat akan makna ketegaran dan pengakuan tentang hati hampa tanpa cinta sang kekasih.
Video klip ini juga sudah tayang dan sudah bisa dinikmati banyak orang. Perempuan yang memiliki nama panjang Baiq Gita Febiliyasni ini, tentunya sudah tidak diragukan lagi dalam membawakan lagu.
Cengkok vokalnya dinilai bisa mendalami lirik Langit Bisakah Kau Turunkan Hujan. Nggak cuma itu saja, cengkoknya juga dirasa bisa menyuarakan pesan lagu tersebut dengan suaranya yang teduh.
Gerry Anake didapuk mewarnai kemegahan aransemen lagu ini. Ditambah dengan arahan vokal dari Tyas Reksonegoro, maka Langit Bisakah Kau Turunkan Hujan menjadi sempurna bagi pendengarnya.
Perempuan kelahiran Rarang, Nusa Tenggara Barat, 13 Februari 1998 ini, memang sangat tertarik dengan dunia musik. Gitalia menggeluti dunia tarik suara dan dance sejak kecil, maka mudah bagi Gitalia untuk menjalani apa yang diminatinya kini.
(wes/pus)
