Cancel Culture di Billboard Music Awards 2022, P Diddy: Tak Ada Ruang untuk Dendam

ADVERTISEMENT

Cancel Culture di Billboard Music Awards 2022, P Diddy: Tak Ada Ruang untuk Dendam

Asep Syaifullah - detikHot
Senin, 16 Mei 2022 07:14 WIB
BEVERLY HILLS, CALIFORNIA - JANUARY 25:  Sean Diddy Combs speaks onstage during the Pre-GRAMMY Gala and GRAMMY Salute to Industry Icons Honoring Sean Diddy Combs on January 25, 2020 in Beverly Hills, California. (Photo by Gregg DeGuire/Getty Images for The Recording Academy)
Sean Combs atau P Diddy saat menghadiri sebuah acara. Gregg DeGuire/Getty Images for The Recording Academy
Jakarta -

Cancel Culture atau pemboikotan menjadi sebuah budaya yang membuat orang-orang dengan mudah menghancurkan karakter seseorang di ruang publik.

Ada beberapa pesohor dunia yang sudah menjadi korbannya dan P Diddy pun merasa jika ini sudah saatnya untuk menghentikan tren tersebut di industri musik.

Rapper yang menjadi pembawa acara dan produser eksekutif Billboard Music Awards 2022 itu pun bicara tentang musisi country Morgan Wallen dan rapper Travis Scott di ajang tersebut.

Pria yang memiliki nama Sean Combs itu menyebutkan jika tak ada ruang untuk dendam di dalam musik, khususnya acara penghargaan itu.

"Kami membatalkan pembatalan yang dibatalkan. Cinta tidak bergoyang seperti itu," katanya.

"Saya melihat situasi Morgan. Saya melihat situasi Travis dan saya berkata, 'Saya punya kekuatan untuk melakukan sesuatu tentang itu karena kita tidak bisa memulainya di industri musik atau bahkan dalam masa hidup, jadi saya di sini untuk memaafkan, menyatukan, untuk merayakan, dan agar semua orang bebas. Itu pekerjaanku," tambahnya.

Kedua nama tersebut memang tengah menjadi sorotan dan menuai kecaman dari publik. Morgan Wallen mendapat kritikan ketika sebuah video bocor menunjukkan dia menggunakan kata umpatan untuk warga kulit hitam pada tahun lalu.

Dalam rekaman itu, pelantun "Wasted on You" itu terdengar menyuruh seseorang untuk menjaga seorang wanita kulit hitam tapi dengan kalimat yang sangat kasar.

Sadar dengan kesalahannya, ia pun langsung meminta maaf dalam sebuah pernyataan publik tak lama kemudian dan mengatakan dia malu atas apa yang telah dia lakukan.

"Saya menggunakan makian berbau rasial yang tidak dapat diterima dan tidak pantas yang saya harap bisa saya ambil kembali," ujar pria berusia 27 itu dalam sebuah pernyataan yang diberikan kepada ET.

"Tidak ada alasan untuk menggunakan jenis bahasa ini, selamanya. Saya ingin meminta maaf dengan tulus karena menggunakan kata itu. Saya berjanji untuk melakukan yang lebih baik."

Meskipun telah meminta maaf, dirinya tak lolos dari cancel culter. Bahkan seluruh lagu-lagunya ditarik dari stasiun radio.

Sementara Travis Scott masih menjadi sorotan setelah 10 orang meninggal di konser Astroworld-nya dan baru kembali muncul saat pagelaran F1 pada akhir pekan lalu.



Simak Video "Terlibat Perkelahian di Kelab Malam, Travis Scott Jadi Buronan Polisi"
[Gambas:Video 20detik]
(ass/dar)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT