Haula Rosdiana, Guru Besar Bidang Ilmu Kebijakan Pajak di Departemen Ilmu Administrasi FISIP Universitas Indonesia, menjajal kebiasaan lain yang dimilikinya.
Ia memang sudah lama pandai menulis puisi. Namun kini, puisi itu coba dijadikan sebuah lagu.
Lagu itu berjudul Pasrah, sama dengan judul puisi yang dibuatnya. Pasrah mengandung lirik refleksi yang terjadi pada dirinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lagu ini berangkat dari sebuah puisi, jadi isinya tentang refleksi kehidupan nyata yang saya alami, kemudian kita aransemen dan jadikan lagu, jadi musikalisasi puisi begitulah kira-kira, Kemudian aransemennya digarap oleh Mas Yosep, dan rekamannya di studionya Mas Bayu (Bayu Randu)," jelas Haula Rosdiana.
Perempuan yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum Indonesian Fiscal and Tax Administration Association (IFTAA) itu juga mengaku ini adalah pengalaman pertamanya dalam musikalisasi puisi. Ia juga menyebut masuk dapur rekaman juga baru yang pertama kali.
Haula Rosdiana menyebut ada beberapa kendala yang ditemukan. Ia mengaku menyanyi bukan pekerjaan mudah.
"Ternyata enggak gampang rekaman nyanyi itu, take vocal-nya saja mengulang-ulang berjam-jam, tetapi karena semangat saya untuk bisa menyanyikan musikalisasi puisi dari karya-karya saya, akhirnya lahir lagu single pertama saya yang berjudul Pasrah," aku Haula Rosdiana.
Kabar gembira dari Haula Rosdiana bukan cuma lahirnya lagu baru saja. Ia juga baru mengukir namanya di Museum Rekor Indonesia (Muri).
Haula Rosdiana adalah Guru Besar Ilmu Kebijakan Pajak perempuan pertama, termuda dan satu-satunya di Indonesia.
"Rekor Muri ini bagi saya bukanlah untuk gaya-gayaan, mudah mudahan bisa menginspirasi dan menggugah semangat untuk melahirkan perempuan-perempuan hebat di bidang perpajakan," ujarnya.
Kini, Haula Rosdiana tercatat sudah sewindu menjadi guru besar. Capaian itu pun mendapat sanjungan dari beberapa tokoh penting di Indonesia, seperti Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Jenderal Dudung Abdurachman, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah, Menteri PPPA Bintang Puspayoga, Jaya Suprana, Anwar Fuadi, Maia Estianty dan yang lainnya.
(dar/dar)