Album terbaru The Brandals, Era Agressor, digadang-gadang penuh ego dari setiap personel. Hal itu terjadi pada saat proses penggarapan album kelima The Brandals ini.
Bukan tanpa alasan, The Brandals mengaku kembalinya mereka ke industri musik setelah 10 tahun berlalu memang berliku-liku. Termasuk dengan penggarapan Era Agressor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ego dari setiap personel saling berbenturan. Sehingga, beberapa lagu mereka jadi sulit mencapai kata selesai.
Masing-masing personel memiliki rasa sendiri dan saling berbenturan. Sehingga album ini memakan banyak waktu.
"Sih waktu dan ego (hambatan)," ujar PM, gitaris The Brandals saat dijumpai di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, belum lama ini.
"Ya waktu itu kan kita bukan gimana dibagi waktu dalam berkarya, memang makan waktu banget. Pembuatan lagu, ego itu ya berlima. Lagu itu nggak selesai-selesai karena kayak ada yang kurang, nanti baru oke. Ya itu makanya baru rilis sekarang," papar PM.
Diketahui, album Era Agressor digarap mulai 2017. Terhitung sudah 4 tahun The Brandals menggarapnya.
Karena merasa album ini sudah terlalu lama digarap, The Brandals akhirnya berpikir untuk segera menyelesaikannya. Mereka saat itu sangat ingin Era Agressor cepat selesai.
"Karena kita udah pengen banget ini kelar dari lama, cuma memang banyak faktor ya, salah satunya Eka (vokalis The Brandals). Sama Mas Boris. Ya memang perlu orang-orang begitu di kita yang nggak serius. Perlu ada Eka dan Boris untuk mecut kita agar beres," sambung Radhit Syaharzam, bassis The Brandals.
Selain itu, The Brandals menegaskan, pada Era Agressor peran Tony Dwi Setiaji (mantan gitaris The Brandals) masih penuh. Beberapa bulan sebelum perilisan Era Agressor, Tony baru memutuskan untuk hengkang.
Dengan kata lain, Tony masih terlibat sepenuhnya dalam album Era Agressor. Lalu hal itu juga yang membuktikan Tony masih akan mendapat royalti dari Era Agressor.
"Tony full masih disitu hingga recording hari terakhir, akhirnya Tony cabut," ujar Firman Zaenudin, drummer The Brandals.
"Ya dari nol Tony bikin itu lagunya, ada yang sebelum gua masuk. Intinya Tony masih ada di sini, masih dapat royalti tentunya," tegas Firman.
(pig/wes)