.webp)
Coki & The Blur Ambience akhirnya meluncurkan album perdana yang sudah dipersiapkannya sejak beberapa waktu lalu. Langkah Coki & The Blur Ambience untuk membuat album di tengah Pandemi Corona ini adalah satu keputusan yang berani.
Band yang beranggotakan Coki atau Ray, Acus Bebe, Ega, Slepo dan Racka ini merilis album perdana mereka pada akhir pekan lalu di Hard Rock Cafe, Jakarta Selatan.
Album yang mengusung konsep musik pop rock '90 sampai 2000-an ini memiliki 10 lagu di dalamnya. Album ini juga sudah dirilis mereka di berbagai platform musik digital seperti Spotify dan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mendapatkan banyak inspirasi dari band 90-2000-an, dari dalam maupun luar negeri. Lagu-lagunya ditulis umumnya berdasarkan pengalaman pribadi dan kisah orang sekitar sehingga album ini sangat personal," ungkap Coki.
Menurut Coki, albumnya ini dibuat saat Pandemi datang menghantam dunia, khususnya Indonesia. Beberapa lagu di antaranya memang dikerjakan langsung oleh Coki.
"Satu lagi biasanya memakan waktu satu bulan pengerjaan. Coki & The Blur Ambience dibantu DeepWise untuk merilis albumnya di digital platform," ungkapnya lagi.
Lantas mengapa bandnya diberi nama Coki & The Blur Ambience?
"Coki adalah nama kecil yang saya gunakan sebagai songwriter band. The Blur Ambience adalah session player dan produser di album ini," jelasnya lagi.
Coki pun paham benar atas keputusan yang diambil dengan mengeluarkan album di masa Pandemi ini. Ia mengatakan semoga apa yang dikerjakannya ini bisa memberikan motivasi kepada banyak musisi agar tetap berkarya meski Pandemi belum selesai.
"Semoga dengan adanya album ini, musik kami bisa diterima oleh masyarakat luas dan memberikan inspirasi," tuturnya.
Coki bukanlah orang baru di dunia musik. Sebelumnya beberapa karyanya sudah bisa dilihat di Channel YouTube miliknya dengan memiliki nama Coki Musik.
(wes/tia)
