Iwan Fals menyanyikan lagu Kinari yang terdapat dalam buku Rapijali karya Dee Lestari. Dalam bukunya, Kinari adalah lagu yang diciptakan oleh tokoh fiktif bernama Yuda Alexander, seorang mantan musisi berdarah campuran yang memilih hidup menyepi di Batu Karas setelah mundur dari dunia musik.
Menggabungkan buku dengan musik pernah bukan menjadi hal baru bagi Dee. Ia pernah melakukannya ketika menulis Recto Verso. Hanya saja, menurutnya kali ini ia melakukan pendekatan yang berbeda. Sebab, lagu-lagu yang akan ia rilis untuk soundtrack Rapijali benar-benar ada dalam cerita.
"Rapijali ini adalah buku pertama saya yang ada tema musik di dalamnya. Ini adalah lagu-lagu yang memang ada pada adegan dalam Rapijali. Saat menulisnya, saya punya pilihan apakah ini akan jadi kata-kata imajiner, karena ada lagunya, ada ceritanya. Akhirnya saya memutuskan, saya tulislah lagu-lagu yang secara sentral ada di cerita," ujar Dee Lestari dalam wawancara virtual.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pun Aku Jadi Album Personal Iwan Fals |
Menurut Dee Lestari, ketika menulis Kinari dan membayangkan lagu itu dibawakan oleh Yuda Alexander, tak ada nama lain yang terlintas di benaknya kecuali Iwan Fals. Baginya, sosok pelantun Pesawat Tempurku itu adalah orang yang paling cocok menyanyikan lagu tersebut.
"Ketika kepikiran bikin Kinari versi Yuda Alexandder, jujur saja saya nggak kepikiran nama lain, langsung kepikiran Iwan Fals. Tapi mau nggak ya? Nggak kebayang sebuah imajinasi bisa terwujud semulus ini," kata Dee.
![]() |
Sebagai musisi yang dipercaya menyanyikan Kinari, Iwan Fals mengaku dirinya memang terkesan dengan kisah yang ada di Rapijali ketika membaca bukunya.
"Pertama (terkesan pada) lagunya maupun syairnya. Pas kebetulan saya waktu itu banyak waktu untuk baca, begitu baca ternyata beneran nggak bisa berhenti baca itu, begitu baca makin jadilah, makin masuk," ungkap Iwan Fals pada kesempatan yang sama.
Dalam penggarapan Kinari versi Yuda Alexander, Iwan Fals dan Dee Lestari dibantu oleh Lafa Pratomo yang bertindak sebagai produser. Agar sesuai dengan apa yang ditulisnya dalam novel, Dee Lestari sengaja meminta pada Lafa untuk memasukkan bebunyian spesifik dalam lagunya.
"Memang bukan yang pertama, tapi Rapijali punya tantangan yang lebih besar karena pembuatan lagunya terikat oleh cerita. Ketika saya bilang sama Lafa, harus ada akordeon, harus ada flute, karena di cerita ada, ada deskripsinya. Karena ini kan dibawakan oleh kakek-kakek yang bermusik di era 1970-an, jadi harus ada suasana retro-nya," cerita Dee.
Rapijali adalah novel karya Dee Lestari yang akan terbit dalam tiga seri. Hingga kini, penulis yang juga seorang musisi itu telah mengeluarkan dua seri dari buku tersebut.
(srs/srs)