Fourtwnty kembali menceritakan perjalanan karier mereka di industri musik. Grup band yang beranggotakan Ari Lesmana, Nuwi, dan Roots ini mengaku sangat berjuang dalam menggelar konser tunggalnya pada 2019.
Fourtwnty pada saat itu menjalani konser tunggal di 10 kota. Mereka mengaku menjalani konser itu secara sendiri tanpa bantuan pihak lain.
Bentuk penjualan tiket pun dilakukan secara online dan dijual langsung ke jalanan. Fourtwnty berusaha menjual tiket konser tunggal mereka itu dengan mendatangi kafe-kafe atau tempat umum lain secara langsung.
Ari Lesmana yang merupakan vokalis Fourtwnty menegaskan cara penjualan tiket konser mereka yang lawas cukup memberikan hasil yang puas. Meski pada awalnya mereka merasa kesulitan.
"Kita jualan tiket sendiri. Kita masuk-masuk ke kafe. Jadi nggak ada katanya tuh, Fourtwnty sudah hidup besar dan enak itu nggak, kita ada ceritanya," ujar Ari Lesmana saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Ari Lesmana melanjutkan, perjuangan mereka tak sepenuhnya membuahkan kelelahan. Fourtwnty dalam penjualan tiket konser tunggalnya saat itu sempat mendapat perhatian banyak publik.
Tak sedikit yang membeli tiket konser tunggal Fourtwnty.
"Ya kayak gini ya, kita dateng ke coffee shop terus kita announce mau ngadain konser. Terus ngasih tiket, minta beli ini tiketnya. Ya alhamdulillah ada yang beli gitu," sambung Ari Lesmana.
Bentuk penjualan tiket konser Fourtwnty saat itu tak hanya melalui aksi turun lapangan saja. Fourtwnty juga mensosialisasikan penjualan tiket konser mereka melalui media sosial mereka.
Namun bagi mereka, cara terjun langsung ke lapangan untuk menjual tiket dianggap lebih cepat dan pasti.
"Itu tetap kita jalankan (penjualan secara online), cuma ketemu langsung tuh lebih afdol ya. Silaturahmi juga kan membawa rezeki," sahut Ari Lesmana.
Saat itu, Ari Lesmana pun mengaku sempat khawatir tiket konser tunggal Fourtwnty tak terjual. Namun rasa khawatirnya itu terjawab dengan hasil penjualan tiket yang memuaskan.
"Deg-degan juga sih sebenarnya kayak, 'nih kejual nggak ya?'. Ternyata ada yang kejual, ada yang nggak. Ya itu Makanya ada sedihnya," sambung Ari Lesmana lagi.
Ari Lesmana menceritakan lagi, pada awal konser tunggalnya itu, Fourtwnty mengalami masalah. Konser pertama itu diselenggarakan di Makassar, Sulawesi Selatan. Penonton yang hadir saat itu tak sesuai harapan Fourtwnty.
Penonton yang hadir pada konser saat itu hanya kisaran 40 persen saja. Sehingga Ari Lesmana cs merasa cara pemasaran konser mereka terbilang belum sukses saat itu.
Tak patah semangat, pada konser-konser selanjutnya di kota lain, Fourtwnty menggunakan formula lain dalam memasarkan acara mereka itu. Termasuk penjualan tiket secara langsung.
Hal itu membuahkan hasil. Pada konser di kota ke 10, di Medan, Sumatera Utara, Fourtwnty mendapatkan animo penonton yang bagus dan sukses.
Melanjutkan penjelasan Ari Lesmana, Nuwi yang merupakan gitaris menjelaskan alasan Fourtwnty nekat melakukan tur di 10 kota saat itu.
Nuwi berharap, musik Fourtwnty dapat menghibur semua orang. Maka dari itu Fourtwnty menjalankan semuanya dengan ikhlas meski dengan biaya sendiri tanpa sponsor kala itu.
"Intinya kita mau bahagiain temen-temen ya. Intinya ikhlas," tutur Nuwi.
"Terima kasih juga yang sudah support, ya nggak ada tujuan apa-apa. Kita nggak mikirin untung rugi, bismillah kita jalan, konser tunggal yang kita bikin," lanjut Nuwi.
Simak Video "Video: Fourtwnty Pamit Rehat Sejenak"
(pig/tia)