Musisi Justin Bieber terjun ke ranah bisnis baru. Dirinya kini berbisnis memperjualbelikan linting ganja yang ia namai dengan judul salah satu lagu hitsnya, Peaches.
Dalam usaha barunya itu, Justin Bieber bekerja sama dengan perusahaan bernama Palms untuk membuat ganja yang dijual dalam edisi terbatas.
Menurut pelantun Love Yourself itu, dengan berbisnis ganja, dirinya bukan berarti mendukung penyalahgunaan tanaman tersebut. Ia justru ingin mengedukasi, bila digunakan dengan benar, ganja sebenarnya memiliki efek positif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aku menyukai Palms dan apa yang mereka lakukan dengan membuat ganja lebih mudah dijangkau untuk menghilangkan stigma (negatif tentang ganja), terutama untuk mereka yang menggunakan manfaatnya untuk kesehatan mental," ujar Justin Bieber dikutip dari Vogue.
"Saya ingin memastikan bahwa saya melakukan sesuatu dengan tulus, Peaches adalah sesuatu yang baik untuk memulainya," sambung Bieber.
Ganja Peaches tidak dijual secara bebas begitu saja. Produk ganja Justin Bieber itu didagangkan secara legal dan diperjualbelikan di California, tempat dimana penggunaan ganja dilegalkan dengan berbagai regulasi.
Di California, ganja memang dilegalkan untuk orang dewasa berusia 21 tahun ke atas. Peaches dijual seharga USD 32 atau senilai sekitar Rp 323 Ribu dengan isi tujuh linting seberat 0,5 gram.
"Ganja selama ini adalah sesuatu yang dianggap buruk untuk dikonsumsi. Tetapi aku menemukan tempat dalam hidupku yang membuat ganja bisa memberikan manfaat berdasarkan pengalamanku sebagai manusia," jelas Justin Bieber.
Peaches adalah judul salah satu lagu hits milik Justin Bieber yang terdapat dalam album Justice (2021). Dalam lagu itu, dia berkolaborasi dengan Daniel Caesar dan Giveon.
Baru-baru ini, Justin Bieber diumumkan menjadi salah satu penampil dalam acara Grand Prix Formula 1 Saudi. Acara itu diadakan di kota Jeddah.
Itu akan menjadi kali pertama bagi Justin Bieber untuk tampil di Saudi Arabia.
(srs/wes)