Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengungkapkan pemerintah telah memberi izin penyelenggaraan kegiatan besar dengan mengikuti pedoman protokol kesehatan. Konser musik termasuk dalam kegiatan berskala besar yang dimaksud.
Menanggapi hal itu, para promotor mengaku menyambut dengan gembira lampu hijau yang diberikan oleh pemerintah. Namun, mereka masih menunggu pengumuman dan kepastian selanjutnya.
"Tentu saja, jika ini benar, akan kami sambut dengan baik, ditindaklanjuti dengan regulasi yang konkret dan jelas," ujar CEO Rajawali Indonesia, Anas Alimi, melalui pesan tertulis pada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah promotor yang bernaung dalam Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) sebenarnya pada Maret 2021 lalu telah merumuskan aturan protokol kesehatan untuk mengadakan acara dengan berbagai penyesuaian. Perumusan itu menyusul lampu hijau yang pernah diberikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, yang disampaikan pada Hari Musik Nasional.
Hanya saja, karena adanya gelombang COVID-19 yang bertambah setelah pernyataan itu dibuat, hal tersebut urung terlaksana.
Oleh karena itu, untuk bergerak lebih lanjut, Anas Alimi mengatakan pihaknya masih menunggu kepastian dan pengumuman lanjutan dari Kepolisian Indonesia (Polri) dan Satgas COVID-19 Nasional.
"Kami sebagai promotor sudah sangat siap," ucapnya. "Kami hanya ingin kepastian regulasi saja," sambung dia.
Serupa dengan apa yang dikatakan Anas Alimi, CEO Berlian Entertainment yang sekaligus bertindak sebagai Ketua APMI, Dino Hamid, mengaku senang mendengar pernyataan Johnny G. Plate. Namun, menurutnya, promotor tidak boleh terlalu berbesar hati dahulu.
Sebab, setelah itu, pastilah ada langkah-langkah dan proses panjang yang harus dilalui untuk benar-benar mengadakan sebuah konser secara langsung.
"Menanggapinya tentu positif dan bahagia, karena kalau bicara tentang statement yang dikeluarkan pemerintah itu yang memang kami tunggu-tunggu. Tapi untuk merespons-nya ini, untuk proses menjalankannya tidak semudah itu. Karena kita sekarang hidup dalam dunia yang sudah berubah," ungkap Dino.
Baik Anas Alimi maupun Dino Hamid, keduanya mengaku telah mempersiapkan skema dan aturan bayangan yang akan mereka lakukan di konser langsung, bila benar-benar dapat terlaksana kelak.
Anas Alimi menyebutkan, semua penonton yang hadir menonton konser haruslah sudah menjalankan vaksinasi. "Juga wajib (tes Swab) PCR," sebut Anas.
Nantinya, harga tiket konser yang diperjualbelikan akan termasuk dengan harga tes Swab PCR yang harus dijalankan oleh pengunjung sebelum acara berlangsung.
Serupa dengan apa yang disebutkan Anas, Dino Hamid juga memaparkan seluruh pengunjung konser nantinya akan diharuskan sudah divaksinasi.
"Terbukti dengan vaksin yang masif terjadi perubahan yang masif juga. (Konser) Dengan prokes, kami sebagai penyelenggara juga harus memastikan semua yang bekerja harus divaksin dan nanti akan sebelum acara ada tes lagi (untuk pengunjung), (tes Swab) antigen," jelasnya.
(srs/mau)