Solois Gangga Kusuma atau GANGGA membuktikan dirinya lebih dari sekadar single Blue Jeans ataupun pemberitaan mengenai kisah asmaranya dengan Karin Novilda atau Awkarin. Ia membuktikan keseriusannya untuk terjun ke industri musik dengan konsisten mengeluarkan karya.
Konsistensi GANGGA berbuah manis. Belum lama ini, ia menelurkan album perdana bertajuk It's Never Easy. Di dalamnya terdapat 10 lagu yang menawarkan materi dengan sentuhan pop dan jazz.
Ada tiga single yang dirilisnya lebih dulu sebelum memperkenalkan album debutnya, yakni Forever, Whiskey Bottle, dan Waiting for You. Ketiganya mendapatkan respons yang positif sehingga GANGGA makin yakin ketika merilis It's Never Easy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam wawancara dengan detikcom, GANGGA mengatakan materi dalam It's Never Easy sebenarnya berangkat dari perasaan yang benar-benar ia rasakan ketika menulis lagunya. Ketika itu, dirinya tengah mengalami patah hati dan bingung untuk mencurahkan perasaannya. Ia pun menjadikan musik sebagai sarannya untuk menuangkan segala isi hatinya.
"Sebenarnya album ini kayak diary buat gue sendiri, ceritanya organik, ditulis tanpa ada mengarang cerita. Ditulis waktu itu tentang failed relationship, tentang putus. Kenapa judulnya It's Never Easy karena di album ini adalah proses orang putus, broke up yang sampai berkepanjangan. Aku yakin siapapun yang pernah mengalaminya memang bisa merasakan kalau proses itu, it's never easy," cerita GANGGA.
Karena berangkat dari kisah yang dialaminya sendiri, GANGGA mengatakan bahwa albumnya terbilang intim dan personal. Ia membiarkan pendengarnya mengenal satu fase dalam dirinya secara apa adanya.
"Mungkin album ini lebih intimate, kenapa intimate karena memang ceritanya personal banget buat aku, based-nya dari personal experience aku dan memang cerita saja. Semua apa yang ggue tulis pengalaman (pribadi) semua," jelas GANGGA.
GANGGA tak memungkiri bahwa lagu-lagu yang ada dalam It's Never Easy tercipta sebagai hikmah dari rasa patah hati yang ia alami.
"Konteksnya adalah wakut gue rilis lau pertama kali, gue memang ingin cerita saja, Berawal dari iseng tapi cerita aja kejadian itu. Ternyata pas rilis, mereka (pendengar) langsung tahu, 'Ah GANGGA lagunya sedih-sedih. Aku juga nulis lagu ingin cerita saja, ingin ngobrol di lagu. Di sini benar-benar jadi diri sendiri banget lah intinya. Sebenarnya agak gloomy waktu itu," ujar dia.
Ketika menggarap It's Never Easy, GANGGA juga turut melibatkan Petra Sihombing, Mohammed Kamga, Ankadiov, Will Mara, hingga Eky Rizkani (Reruntuh).
(srs/pus)