Album kedua seringkali disebut sebagai album yang penting bagi para musisi, yang kerap dianggap sebagai penentu panjang-pendeknya usia karier mereka di dunia hiburan. Gajah dari Tulus yang rilis pada 2014 termasuk salah satu album kedua yang sukses.
Gajah tidak hanya berhasil secara penjualan dan menelurkan sejumlah hits untuk Tulus, tetapi juga membawa penyanyi kelahiran 20 Agustus 1987 memperoleh penghargaan di ajang Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2015 untuk kategori Penyanyi Pop Pria Terbaik, Penulis Lagu Pop Terbaik, hingga Album Pop Terbaik.
Malam ini, di pertunjukan virtual Terlalu Rindu pekan kedua, Tulus mengajak para penggemarnya, yang disebut Teman Tulus, bernostalgia ke era album Gajah.
Pertunjukan virtual itu dibuka dengan Baru, salah satu nomor dari album Gajah, yang dibawakan dengan aransemen yang terbilang berbeda. Lagu diawali dengan bagian refrain dan gempuran lampu panggung, perlahan Tulus muncul dan menyanyikan bait pertama dari lagu. Malam itu, ia mengenakan busana berwarna hitam.
Baca juga: Tulus Meretas Batas Demi Rindu |
"Selamat datang di Terlalu Rindu," sapa Tulus kemudian membawakan Gajah. Usai membawakan Gajah, ia kembali menyapa penonton. "Pertunjukan kali ini kita akan banyak membawakan lagu dari album Gajah, album kedua saya," ujarnya.
"Lagu berikutnya adalah lagu yang sangat saya bawakan dari panggung ke panggung, tapi saya rasa pada kesempatan kali ini saya mau membawakannya. Ini adalah lagu yang bercerita, tanpa kemana-mana asal bersama orang yang tepat kita akan tetap bahagia," cerita Tulus sebelum melanjutkan penampilannya dengan membawakan Satu Hari di Bulan Juni.
Bumerang, Bunga Tidur, dan Tanggal Merah menjadi lagu selanjutnya yang dibawakan oleh Tulus.
"Di balik kesederhanaan lagu ini, lagu ini menyimpan banyak cerita, karena saya menulis ini di dekat studio," kisahnya setelah membawakan Tanggal Merah.
"Kita lanjut ke lagu berikutnya, ini adalah lagu yang diputuskan untuk dibawakan karena lagu ini paling banyak diputar dan ingin didengar. Lagu ini dari saat album pertama selesai digarap sudah ada, tapi tak kunjung direkam," ujar Tulus.
Ia kemudian membawakan Jangan Cintai Aku Apa Adanya. Menurutnya, lagu tersebut adalah sebuah karya yang memiliki cerita panjang di balik pembuatannya.
![]() |
Selanjutnya, Tulus membawakan sebuah single baru berjudul Adaptasi. Sebelum menyanyikannya, ia pun membeberkan sedikit cerita tentang lagu tersebut.
"Cukup sulit untuk menempatkan Adaptasi ini, apakah di pertunjukan pertama, kedua, atau ketiga karena lagu ini belum saya putuskan masuk akan masuk di karya berikutnya atau berdiri sendiri saja," ceritanya.
"Lagu ini dibuat sangat cepat sekali, hari ini akan dibawakan dengan aransemen yang berbeda," sambungnya.
Selepas membawakan Adaptasi, Tulus pun mengucapkan rasa terima kasih banyak pada Teman Tulus yang telah menyaksikan penampilan penontonnya malam hari itu.
"Saya ingin berterima kasih untuk teman-teman yang menyaksikan pertunjukan yang kedua dan yang sudah bersiap-siap untuk pertunjukan berikutnya," ucapnya.
![]() |
Seperti di pekan sebelumnya, Tulus membawakan sejumlah lagu yang akan ia mainkan minggu depan secara medley. Cuplikan lagu yang ia pilih untuk tampilkan adalah Ruang Sendiri, Monokrom, dan Tukar Jiwa dari album ketiga.
"Ini adalah lagu terakhir untuk Terlalu Rindu kali ini," ungkap Tulus sebelum menutup konser dengan membawakan Lagu Untuk Matahari.
Terlalu Rindu digelar dalam rangka merayakan 10 tahun Tulus berkarier di industri musik. Acara itu didukung oleh Livin' by Mandiri, Telkomsel, dan Pegadaian. Bagi yang belum menonton pertunjukan virtual Terlalu Rindu, Tulus masih punya satu pertunjukan lagi pada 28 September 2021.
Dalam gelaran ketiganya, Tulus akan membawakan lagu-lagu yang terdapat dalam album ketiganya, yakni Monokrom.
Simak Video "4 Fakta Konser Tulus di Bandung yang Dibubarkan Satgas Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]
(srs/dal)