.webp)
Kabar duka datang dari dunia musik, penyintas Holocaust, Inge Ginsberg yang dijuluki nenek death metal meninggal dunia di usia 99 tahun. Menurut The New York Times yang dilansir NME, Inge Ginsberg tutup usia karena gagal jantung.
Sosok Inge Ginsberg mencuri perhatian karena menjadi vokalis dari band cadas bernama Inge & the TritoneKings ketika dirinya berusia 93 tahun. Sejak saat itu, dirinya kerap dijuluki sebagai nenek death metal.
Bersama bandnya, Inge Ginsberg pernah berkompetisi di ajang Switzerland's Got Talent dan muncul di Eurovision Song Contest pada 2015.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semasa hidupnya, Inge Ginsberg lahir di Wina, Austria. Diirnya melarikan diri dari Nazi ke Swiss pada 1942 dan tinggal di kamp pengungsian. Dirinya dan kekasihnya yang kemudian menjadi suaminya, Otto Kollman, juga mengelola rumah persembunyian semasa peperangan.
Setelah perang usia, Inge Ginsberg dan Kollman pindah ke Amerika Serikat dan bekerja sebagai penulis lagu untuk sejumlah musisi papan atas, di antaranya Nat King Cole, Doris Day, dan Dean Martin.
Ketika membuat sebuah band death metal, Inge Ginsberg banyak membuat lagu tentang perjuangan melarikan diri dari peristiwa Holocaust dan kematian anggota keluarganya atas kekejaman Nazi di kamp konsentrasi, misalnya I'm Still Here dan Totenköpften (Laugh at Death).
Meski demikian, lagunya tidak melulu mengisahkan tentang kejinya Nazi dalam Holocaust. Ia juga menulis karya musik mengenai perubahan iklim hingga kesehatan mental.
Selain bermusik, Inge Ginsberg juga dikenal sebagai jurnalis dan penulis puisi. Tidak hanya itu, ia juga hidup dari bermain saham.
Menurut Loudwire, kisah hidupnya yang terjun ke dunia metal di usia yang terbilang senja didokumentasikan dalam dokumenter New York Times.
(srs/nu2)
