Tulus, penyanyi yang terkenal dengan lagu-lagu romantis, rupanya sudah 10 tahun berkecimpung di dunia tarik suara. Pria yang bernama lengkap Muhammad Tulus Rusydi ini ternyata tidak memiliki latar belakang formal dalam dunia musik. Tulus dulu malah berkuliah di jurusan arsitektur.
Meskipun begitu, ia sudah menaruh minat terhadap musik sejak dini. Sebelum debut, Tulus sudah sering melantunkan suaranya di beberapa komunitas jazz di Bandung. Situasi itu membuka jalannya menjadi penyanyi seperti sekarang.
Pada September 2011, Tulus debut sebagai penyanyi dengan melepas album penuh berjudul TULUS. Bersamaan dengan perilisan album perdana, Tulus juga menyelenggarakan konser yang diberi nama TULUS: An Introduction di Bandung. Seribu keping pertama albumnya langsung habis terjual saat konser pertama diadakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengusung genre pop yang dipadukan jazz, kehadiran Tulus membawa angin segar bagi pasar musik Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan Tulus membawa pulang penghargaan Rookie of the Year dari majalah Rolling Stone Indonesia di tahun 2013.
Kurang dari tiga tahun setelah meluncurkan album pertama, tepatnya pada Februari 2014, Tulus muncul dengan album kedua bertajuk Gajah. Alasan unik mengapa album ini diberi judul Gajah karena binatang tersebut merupakan panggilan untuk Tulus dari teman-temannya saat ia masih kecil. Lagu-lagu yang terkenal dari Gajah antara lain yakni Baru, Sepatu, serta Jangan Cintai Aku Apa Adanya.
![]() |
Popularitas Tulus semata-mata tidak hanya di Tanah Air. Di Negeri Sakura, namanya juga dikenal banyak orang sehingga lagu Sepatu versi bahasa Jepang diciptakan dengan judul Kutsu. Lagu ini dilepas secara resmi via iTunes Jepang.
Setelah melebarkan sayap di Jepang, Tulus mengeluarkan album ketiganya yang kali ini bertajuk Monokrom pada Agustus 2016. Melalui album Monokrom Tulus menyampaikan ucapan terima kasih kepada orang-orang yang telah mewarnai hidupnya. Hebatnya lewat album Monokrom Tulus sukses memboyong lima piala sekaligus dalam penghargaan Anugerah Musik Indonesia 2017.
Tulus juga pernah terlibat dalam kolaborasi bersama sederet musisi Indonesia lain di antaranya menulis lagu Belahan Jantungku untuk Andien, mengajak Petra Sihombing menggarap single Labirin dan Adaptasi, juga bersama Yovie Widianto serta Glenn Fredly menciptakan lagu Adu Rayu.
Baru-baru ini pada pertengahan Agustus 2021, ia mengeluarkan single baru berjudul Ingkar. Lagu itu mengisahkan tentang seseorang yang tidak lagi mencintai pasangannya dan terpaksa berbohong untuk menutupi rasa itu.
Tidak terasa Tulus sudah satu dekade menemani pendengar musik dengan lirik-lirik yang manis maupun menyayat hati. Dalam rangka merayakan satu dekade bermusik, Tulus menggelar pertunjukan virtual Terlalu Rindu pada tanggal 14, 21, dan 28 September 2021. Tiketnya bisa didapatkan lewat tautan detik.com/tulusterlalurindu.
(srs/srs)