Bernard Dinata atau yang dikenal dengan nama panggung Lullaboy belum lama ini merilis single berjudul Only in My Dreams. Musisi berdarah Indonesia yang berbasis di Singapura itu menulis lagu itu sebagai persembahan untuk ibundanya.
Menurutnya, lagu itu tercipta ketika dirinya sedang berselisih pendapat dengan sang ibunda. Di waktu yang sama, dirinya harus menulis lagu bersama temannya.
Karena merasa gundah buntut dari perselisihan dengan ibunya saat itu, ia pun menulis Only in My Dreams sebagai bentuk permintaan maaf dan rasa terima kasih pada ibunya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ceritanya tahun lalu aku sempat ada argumen kecil sama mama, semakin dewasa, aku semakin mudah merasa nggak enak ketika berdebat dengan orang tua. Berbeda dengan waktu aku remaja dan tidak terlalu memikirkan hal itu," buka Lullaboy dalam wawancara virtual dengan detikcom.
"Saat itu aku harus menulis lagu karena sedang ada sesi membuat musik di rumah teman. Aku tidak bisa menulis lagu dan malah memikirkan ibuku. Jadi aku memutuskan untuk mentransformasikan perasaanku ke lagu. Ini jadi semacam surat cinta untuk mengungkapkan rasa terima kasih dan meminta maaf telah membuatnya kecewa," tuturnya lagi.
Lullaboy bercerita setelah menulis lagu itu, ada banyak hal yang terjadi pada hubungannya dengan sang ibu. Kini, setiap kali ia berselisih paham dengan sang ibunda, ia pun mendengarkan Only in My Dreams kembali sebagai pengingat akan perasaannya saat itu.
Berbeda dari lagu-lagu yang sebelumnya pernah ia keluarkan. Only in My Dreams berbalutkan musik bernuansa balada. Instrumen yang digunakan pun sederhana, hanya menonjolkan piano dan string.
Bagi Lullaboy, hal itu sengaja dilakukannya agar kekuatan lagu terletak pada lirik dan pesan yang ingin ia sampaikan.
"Jadi ini lagu pertama yang balada dan pakai piano, lagu pertama juga yang tentang keluarga. Saat nulis lagu ini, aku menulis liriknya dulu. Aku menuliskan semua perasaanku, dari situ musiknya datang natural aja," ceritanya.
(srs/pus)