Teddy Adhitya Lepas Langit Favoritku, Lagu Pertama dari Triloginya

Teddy Adhitya Lepas Langit Favoritku, Lagu Pertama dari Triloginya

Dyah Paramita Saraswati - detikHot
Rabu, 25 Agu 2021 16:10 WIB
Teddy Adhitya
Foto: dok. Teddy Adhitya
Jakarta - Teddy Adhitya bakal merilis tiga single sebagai trilogi yang dibagikan mulai 25 Agustus hingga 8 September 2021 di setiap Rabu. Tiga lagu itu antara lain Langit Favoritku, Semestinya, dan Masa Depan.

Hari ini, musisi kelahiran 21 Juni 1991 itu menepati janjinya dengan merilis single pertama dari trilogi tersebut, yakni Langit Favoritku.

Langit Favoritku merupakan lagu yang tercipta dari hasil kontemplasi Teddy Adhitya ketika melewati berbagai permasalahan yang pada akhirnya justru menjadi proses pendewasaan dirinya.

Dalam sesi dengar yang digelar baru-baru ini, Teddy Adhitya bercerita inspirasi Langit Favoritku muncul ketika dirinya tengah berada di Bali. Saat itu, dirinya pergi sendiri ke Ubud. Ia memandangi langit dan menyadari bahwa dirinya harus melepaskan segala beban yang memberatkan hatinya.

"Waktu di Bali, gue cabut sendirian ke Ubud, gue keluar dari villa, sedang sunset, terus gue sadar, 'Eh gue sendiri ya, sekarang gue berdiri sendiri'. Karena villanya itu di tengah sawah, semakin terasa sendirinya," ujar Teddy Adhitya.

Menurut Teddy Adhitya, dirinya tidak menganggap kesendirian sebagai hal yang buruk. Justru dengan ketiadaan orang lain itu, dia menjadi memiliki ruang untuk mengenali dirinya.

"Sendiri malah patut dirayakan, menemukan diri lagi. Untuk bisa di titik itu, gue merayakan rasa-rasa itu," ungkapnya.

Tiga lagu yang dikeluarkan Teddy Adhitya dalam trilogi single-nya sebenarnya memiliki benang merah yang sama, yakni kesadaran akan adanya pelajaran hidup setelah melewati permasalahan yang datang bertubi-tubi.

Di akhir tahun lalu, memang ada sejumlah peristiwa hidup yang menimpanya. Dirinya pun merasa diuji dalam tiga aspek, keluarga, pekerjaan, dan asmara. Ia pun menarik diri dari lingkungan pertemanannya. Kondisi mentalnya saat itu rupanya turut mempengaruhi fisik pula.

"Di akhir 2020 muncullah beberapa masalah yang datangnya bersamaan. Ketika masalah datang di saat yang bersamaan, jebret, gue nggak siap. Sampai akhirnya impact-nya lumayan, physically, mentally draining. Gue jadi mempertanyakan posisi yang tidak mengenakan," kisahnya.

Proses merelakan kandasnya hubungan asmara yang pernah ia jalin pun menjadi salah satu inspirasinya dalam menulis ketiga lagu tersebut, termasuk Langit Favoritku.

"Gue pernah mempunyai sebuah hubungan cukup panjang, ketika melihat itu, tiga setengah tahun gue menghabiskan sunset sama dia, sekarang gue dengan kesedirian dan kesendirian, cuman gue harus tetap merayakan meski gue sendiri," kenangnya.


(srs/wes)

Hide Ads