Pendewasaan merupakan sebuah keniscayaan. Cepat atau lambat, manusia yang dulunya kanak-kanak akan tumbuh dan berkembang menjadi seorang dewasa dengan segala tanggung jawab maupun kebebasan yang mereka miliki.
Tidak semua orang berhasil menghadapi proses menuju pendewasaan dengan mudah. Ada pilihan-pilihan yang harus diambil, ada kebingungan-kebingungan yang harus dihadapi, ada pula tanggung jawab yang harus dipikul.
Proses itu yang mengilhami Lewis Caroll menulis cerita fantasi Alice's Adventures in Wonderland dan Through the Looking-Glass. Proses itu pula yang menginspirasi sejumlah film, buku, ataupun musik bertemakan perjalanan hidup atau yang biasa disebut sebagai coming of age lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rapper Baskara Rizqullah atau Basboi belum lama ini merilis album perdananya yang berjudul Adulting for Dummies. Ada 10 lagu yang tertuang dalam album itu.
Seperti judulnya, dalam Adulting for Dummies, Basboi menuturkan kisahnya menghadapi proses pendewasaan setelah lulus dari perkuliahan, merantau ke Jakarta untuk hidup sebagai musisi, dan menjalani tanggung jawab sebagai seorang yang telah dewasa.
Ketika menulis lagu-lagu dalam album itu, Basboi tidak ingin menggurui siapapun, dirinya hanya berupaya menuangkan isu yang tengah ia hadapi sehari-hari.
"Kenapa coming of age, karena memang currently, ini phase yang lagi gue struggling with lah. Rata-rata masalah gue berkisah di soal gue adulting. Bisa dibilang hal itu berasa banget di 2019 setelah gue lulus kuliah dan gue ke Jakarta," ujarnya dalam wawancara virtual dengan detikcom, baru-baru ini.
"Suka nggak suka, gue adalah orang dewasa yang banyak banget tanggung jawabnya. Itu bikin gue belajar, banyak bikin gue jadi kayak hari ini dan menurut gue, yang juga sedang kesusahan, kelimpungan menavigasi hidup, melampaui masalah bukan cuman gue," ungkapnya lagi.
Tema pendewasaan juga dipilih Basboi karena di album pertamanya, ia ingin bercerita hal-hal yang personal dan benar-benar ia ketahui.
"Untuk debut, lebih cocok kalau gue bicarain ke dalam dulu, gue bicarain yang ada dalam diri gue, inner problem lah. Jadi menurut gue, secara kredibilitas pun gue kredibelnya baru sampai sini," kata Basboi.
Enggan Menggurui
Meski merasa menguasai topik yang ia bicarakan dalam Adulting for Dummies, Basboi berupaya agar lagu-lagu dalam albumnya tidak meninggalkan kesan menggurui. Dirinya juga tidak memberi penilaian bagaimana ia melihat proses pendewasaan.
Baginya, proses pendewasaan adalah dua sisi mata uang yang memiliki bagian positif dan juga bagian negatif. Oleh karena itu, di albumnya, Basboi hanya berupaya menjadi jujur dan apa adanya.
"Perspektif gue menghadapi kedewasaan, gue nggak bilang itu negatif, gue nggak bilang itu positif. Gue cuman bilang itu ya it is what it is. Di satu sisi kalau lo beneran menjalani prosesnya dengan tulus sebagaimana mestinya, setelah dewasa lo baru bisa mengenal diri lo sendiri bulat-bulat, fully know yourself dan itu a pleasure. Di sisi lain lo harus melakukan hal-hal adult stuff yang nggak selamanya menyenangkan," jelas Basboi.
"Menurut gue, ini sebuah fase yang nggak akan bisa lo hindari," imbuhnya.
(srs/aay)