Lightcraft belum lama ini merilis single anyar berjudul Life. Lagu itu sekaligus menandai perubahan arah bermusik yang diusung oleh band yang telah terbentuk sejak 16 tahun lalu itu.
Dalam penggarapan Life, Lightcraft menggandeng Iqbal MSSVKNTRL sebagai produser. Meski demikian, dalam penggarapan single itu, mereka terbilang menemui banyak tantangan.
Hal itu disebabkan oleh keinginan mereka untuk memberikan warna baru bagi musik Lightcraft.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Salah satunya eksplorasi sound, soalnya yang kami sebagai band mencoba achieve sekarang itu kan, kami mau new musical direction, mau kemana nih arahnya. Cukup effort juga dari kita untuk mendapatkan sound yang 'Ah kayak gini nih asik'," cerita vokalis Imam Surataruna dalam wawancara virtual dengan detikcom.
Baca juga: Lightcraft Bicara Hidup Layaknya Arah Musik |
Keinginan Lightcraft untuk memberikan warna baru untuk musik mereka sebenarnya sudah tersimpan sejak lama. Bagi mereka, perubahan diperlukan untuk sebuah band yang telah berjalan belasan tahun.
Alasannya, sesuatu yang baru dapat menjadi penyegaran untuk mereka dapat terus bergerak maju.
"Memang perubahan itu sudah kami pikirkan, cycle of life saja, ingin ada perubahan biar ada sesuatu yang baru. Biar orang lihat kami juga mengeksplor musik. Jadi nggak terfokus pada satu msuik aja," jelas gitaris Fari Febrian.
"Apalagi kami sebagai band sudah cukup lama jalannya, jadi dipikirin sedikit lah," timpal Imam.
Namun rupanya, menemukan arah musik yang baru tidak semudah membalikan telapak tangan. Hal itu yang menyebabkan niatan mereka tertunda hingga baru terwujud dalam Life.
"Itu tuh inginnya sudah dari album kemarin, cuman nggak dapat formula yang pas. Jadi akhirnya yaudah lah kami geber sekarang," tutur Fari.
"Pas yang selesai album kemarin 2019, itu memang sebenernya kami sudah pingin ke arah situ. Cuman mungkin nggak kesampaikan dari kaminya, dari produsernya. Basically memang kaminya belum matang lah at the point," tambah Imam.
Selain menjadi penanda gaya bermusik baru dari Lightcraft, Life juga merupakan single pembuka menuju album keempat mereka.
Album tersebut telah mulai digarap sejak awal 2020. Hanya saja, para personel Lightcraft mengaku sempat harus mengalami penyesuaian ketika pandemi virus Corona tiba-tiba saja datang ke Indonesia.
"Penggarapannya sih agak-agak ajaib, memang kan sudah mulai pandemi tapi ada waktu beberapa, awal-awal mula workshop itu masih bisa ketemu secara fisik. Jadi kami bisa tektokan, song writing, ketemu produser, diskusinya masih bisa secara langsung. Selanjutnya tektokannya sudah benar-benar virtual, kirim file," urai Fari.
Fari menambahkan, karena adanya pandemi itu, mereka mendapatkan pengalaman menggarap album yang berbeda dari biasanya.
"Lumayan berbeda lah, kalo dulu kan benar-benar ngumpul di studio. Kerjain, kelar. Kalau ini alurnya agak panjang karena tektokannya melalui virtual gitu, ya agak pengalaman baru lah buat Lightcraft," ungkap Fari.
(srs/srs)