Penyanyi asal Swedia, Darin, belum lama ini merilis Can't Stay Away. Lagu itu ditulisnya terinspirasi dari hari-hari yang ia lalui ketika mengkarantina diri selama masa pandemi.
Namun, sebelum mengeluarkan Can't Stay Away, perjalanan karier bermusik Darin sebenarnya telah dimulai sejak dirinya berusia 14 tahun.
Ia mengingat dirinya sebagai sosok anak yang amat gemar bernyanyi di masa kecil. Hal itu yang kemudian membuatnya memutuskan untuk masuk sekolah musik ketika beranjak remaja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aku (mulai suka musik) sejak sangat muda. Aku lupa kapan tepatnya, tapi yang ku ingat, aku sangat suka bernyanyi sejak kecil. Tapi, aku tahu aku yakin ingin menjadi seorang penampil, misalnya penyanyi itu di usia 15 tahun," kisahnya dalam wawancara virtual dengan detikcom, baru-baru ini.
"Aku sadar aku ingin bekerja sebagai penyanyi dan aku tak tahu hal lain yang ku lakukan yang bisa membuatku senang," sambung dia.
Setelah masuk ke sekolah musik, Darin tidak langsung berprofesi sebagai penyanyi secara profesional. Dirinya baru mendapatkan kontrak dari label rekaman sejak tampil di sebuah acara televisi.
"Aku masuk sekolah musik. Aku mengejar karier bermusikku dengan cara itu. Aku mulai menulis lagu untuk orang lain dan diriku di umur 14 tahun. Aku mengirimkannya ke perusahaan, ke publisis," ceritanya.
"Aku mendapatkan kontrakku setelah tampil di televisi di usia 16 tahun. Di situlah aku mulai membuat musik untuk diriku," lanjut Darin.
Seperti halnya Can't Stay Away, Darin mengaku banyak terinspirasi membuat lagu dari hal-hal yang ia rasakan secara pribadi maupun apa yang ia amati di sekitarnya.
"Biasanya pengalamanku sendiri, tidak selalu cerita dari orang lain, biasanya bisa juga datang dari ceritaku sendiri," ujar Darin.
(srs/wes)