Lenka Berdendang Tentang Harta dan Tahta dalam Ivory Tower

Lenka Berdendang Tentang Harta dan Tahta dalam Ivory Tower

Dyah Paramita Saraswati - detikHot
Senin, 07 Jun 2021 20:04 WIB
Lenka
Foto: dok. Lenka/ Skipalong Records
Jakarta -

Penyanyi dan penulis lagu Lenka merilis single baru berjudul Ivory Tower. Dalam karyanya kali ini, musisi asal Australia itu bekerja sama dengan Dave Jenkins sebagai produser.

Ada isu menarik yang diangkat dalam lagunya kali ini. Pada Ivory Tower, pelantun The Show itu membicarakan tentang kekuasaan, harta dan popularitas sekaligus melancarkan kritiknya tentang hal-hal itu.

"Di lagu ini aku masuk ke dalam kepala orang-orang kaya, berkuasa, dan serakah yang hanya peduli kepada diri mereka sendiri, sementara orang-orang lain menderita," ungkap Lenka dalam siaran pers yang diterima detikcom, Senin (7/6/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perempuan kelahiran 19 Maret 1978 itu melanjutkan, "Aku mencoba mencari cara untuk dapat berada di posisi mereka; keinginan untuk selalu melindungi dirimu sendiri dan kepuasan menjadi sosok jahat, mungkin? Lagu ini adalah sebuah kritik dan mungkin sebuah peringatan."

Meski berisikan kritik, Ivory Tower bukan lah lagu yang terdengar terlalu keras. Lenka membalut single anyarnya itu dengan musik bernuansa retro dan kental dengan instrumen bas.

ADVERTISEMENT

Tidak hanya merilisnya begitu saja, ia juga membuat video klip dari lagu tersebut. Kali ini, Lenka bekerja sama dengan Mitch Hertz yang didapuknya sebagai sutradara.

"Aku berkolaborasi dengan Mitch yang menempatkanku di dalam dunia kartun bernuansa foto kopi penuh dengan menara yang akhirnya runtuh, yang kemudian berdiri kembali di atas bumi palsu," jelas Lenka.

Menurutnya, ada nuansa tempo dulu yang kental dalam video klipnya kali ini. Sebab, pada pembuatannya, dirinya memang terinspirasi dari era 1980-an.

"Estetik video ini terinspirasi dari video art khas 80an dan animasi Monty Python. Adegan yang menampilkan diriku aku rekam sendiri menggunakan iPhone di kamar tidur anakku. Lockdown memaksa kita untuk berkarya menggunakan apa pun yang kita punya di rumah dan rasanya sangat membebaskan," cerita Lenka lagi.




(srs/doc)

Hide Ads