Duo elektronik asal Bandung, White Chorus merilis album perdana mereka yang berjudul FASTFOOD. Album tersebut berisikan 10 lagu yang memiliki tema beragam.
Menurut salah seorang personel White Chorus, Clara Friska, lagu-lagu yang terdapat dalam album mereka berangkat dari pengalaman personal yang dialami para personel hingga observasi mereka terhadap apa yang terjadi di sekitarnya.
"Melalui album ini, kami membicarakan tentang isu-isu, baik sosial maupun personal, yang banyak terjadi di sekitar kami hari ini, mulai dari trauma masa lalu, jatuh cinta yang sepaket dengan patah hati, seksualitas, maupun perasaan senang yang dialami," ujar Clara Friska dalam siaran pers yang diterima detikcom.
Meski ingin menyampaikan banyak hal, White Chorus tidak ingin mengemasnya secara berat. Clara Friska mengatakan ia ingin membuat musik mereka mudah dicerna oleh para pendengarnya.
Baca juga: Feel Koplo Buka Arti Nama Nyeleneh Mereka |
Ia mengibaratkan mendengarkan lagu-lagu White Chorus terasa renyah seperti menyantap makanan cepat saji. Hal itu yang melatarbelakangi judul dari album tersebut.
"Berbagai tema tersebut kami kemas secara instan, sama seperti ketika kamu makan french fries atau ice cream," jelas Clara.
Serupa dengan apa yang dikatakan Clara, personel lainnya, Emir Agung juga mengungkapkan hal serupa. White Chorus, menurutnya, tengah ada dalam fase ketika ingin menggarap musiknya dengan lebih ringan dan mudah diterima.
"Album ini memang menandai fase terkini dari White Chorus, di mana kami berdua sedang 'nyaman-nyamannya' membuat lagu berdasarkan spontanitas atau impulsivitas mood kami," tutur Emir
"Sehingga dari segi musik pun, semua lagu dalam FASTFOOD bisa dibilang ringan, singkat, namun variatif. Ini supaya pendengar bisa menikmatinya berulang-ulang tanpa membutuhkan waktu atau pemikiran terlalu dalam," sambung dia.
Walau terasa ringan, ada berbagai warna yang White Chorus sajikan dalam FASTFOOD, mulai dari sikedelik, eletro-pop, hingga lo-fi pop. Keberagaman yang ada dalam album itu menunjukan berbagai fase dan perasaan manusia yang kerap naik-turun dan berlapis.
"Kami percaya semua orang itu layered. Jadi ketika kamu sedang dalam perjalanan, di kamar, lagi sedih maupun senang, ada berbagai perasaan yang kita tidak akan pernah tahu di baliknya," jelas Clara.
Dalam penggarapan FASTFOOD mereka turut dibantu oleh Mamoy dari BLEU HOUSE yang menjadi produser di tujuh lagu dalam album.
"Adanya Mamoy membuat kita lebih pede, sih. Kualitas mixing dan mastering beliau menurut kami sangat baik, ditambah dia bisa memberikan tweak pada beberapa bagian di lagu-lagu kami sehingga semakin nge-hook," urai Emir.
Sebelum mengeluarkan FASTFOOD, White Chorus sebelumnya telah mengeluarkan sejumlah single, yakni HEATWAVE, Telephone Call, I Shouldn't Bring My Heart Next Time, Alone Together dan Dissapear.
Simak Video " Video: Spill Playlist Favorit Pengguna Transpotasi Umum Jakarta"
(srs/aay)