.webp)
Lagu-lagu dalam album tersebut merupakan buah dari pemikiran dan perasaannya yang ia curahkan secara jujur. RAYROCC memperlakukan Midnight Conscious layaknya buku harian miliknya, sebab ada tema-tema personal yang ia coba angkat, mulai dari diskriminasi ras, gegar budaya, pergulatannya melawan gangguan mental hingga pandangannya tentang kematian.
Menurutnya, kejujuran yang dia tuangkan dalam Midnight Conscious adalah bentuk penerimaan terhadap dirinya. "Self acceptance sih dan gue jarang curhat ke orang-orang. At the same time, kayak gue pakai musik ini sebagai curhatan aja dan akhirnya self acceptance," ungkap RAYROCC dalam wawancara dengan detikcom, baru-baru ini.
"Temanya datang secara alamai, karena tema itu, tema yang paling jujur," kata RAYROCC lagi.
Dia mengatakan sejumlah cerita yang ia kisahkan lewat Midnight Conscious terjadi pada sebuah fase di hidupnya yang ia anggap sebagai masa paling gelap dalam hidupnya sejauh ini. Oleh karena itu, dirinya menganggap mini album tersebut sebagai karya yang bersifat otobiografis.
"Dibilang karya otobiografis karena ini fase dari hidup gue yang terjadi pada saat gue bikin (mini album) ini," jelasnya.
Bagi RAYROCC, judul Midnight Conscious memiliki makna tersendiri. Dirinya menemukan judul itu dari rutinitas yang kerap dilakukannya di malam hari.
 RAYROCC. Foto: dok. RAYROCC/ Twilo Records |
Pada malam hari, RAYROCC kerap terjaga sebelum tertidur dan memikirkan banyak hal. Fase terjaga dari tidur yang mengilhaminya memberi judul mini album tersebut dengan frasa Midnight Conscious.
"Overthinking sebelum tidur. Orang-orang kalau sebelum tidur suka melihat atap terus, 'Wah hari ini ngapain saja ya', kayak benar-benar sampe deep thinking aja sih, terus di situ gue mikir," ceritanya.
RAYROCC pun mengungkapkan, dirinya kini berani untuk lebih jujur dan terbuka akan kisah hidupnya dalam lagu karena ia telah melewati fase gelap tersebut.
Ia mengaku kini lebih bahagia sehingga ia mampu berbagi pada pendengarnya tentang apa yang ia lalui.
"Sekarang gue lebih bahagia dan lebih santai. Ibaratnya ini adalah bagian terburuk dalam hidup gue," ucapnya.
(srs/doc)
