Mengenal AmPm, Duo Elektronik Asal Jepang yang Berada di Balik Topeng

Wawancara Eksklusif

Mengenal AmPm, Duo Elektronik Asal Jepang yang Berada di Balik Topeng

Dyah Paramita Saraswati - detikHot
Minggu, 09 Mei 2021 15:48 WIB
AmPm
AmPm duo elektronik asal Jepang yang selalu bertopeng Foto: dok. Sushi Muzik/ AmPm
Jakarta -

Kerap kali kita sebagai pendengar musik, mengagumi sosok idola lebih dari karya yang ia buat. AmPm menolak untuk dikagumi dengan cara demikian. Mereka secara konsisten selalu mengenakan topeng dalam tiap penampilannya, baik di panggung maupun dalam materi visual untuk mempromosikan lagu mereka.

Hal itu pula yang mereka lakukan ketika menjalani wawancara virtual dengan detikcom, baru-baru ini. Dari balik layar, awak detikcom dapat melihat mereka kompak mengenakan topeng wajah hewan bertelinga dua dan kaus putih lengan panjang.

AmPm menyapa dengan ramah, namun enggan menyebutkan siapa sebenarnya diri mereka, sosok di balik topeng yang membuat lagu-lagu Best Part of Us, Hurt You, Tokyo, hingga On the Black and White itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Formula berada di balik topeng agar identitas asli tak dikenali sebenarnya bukan hal baru. Duo elektronik asal Prancis, Daft Punk, juga melakukannya. Pada 2001, NME pernah menulis bahwa Daft Punk mengaku dua anggota mereka, Thomas Bangalter dan Guy-Manuel de Homem-Christo meninggal pada 9 September 1999 karena ledakan sampler lagu mereka dan album Discovery (2001) dituntaskan oleh dua robot.

Tentunya pengakuan itu tidak sungguh-sungguh, mereka hanya tak ingin sosok di balik penciptaan lagu mengalihkan perhatian pendengar mereka dari karyanya.

ADVERTISEMENT

Beberapa tahun setelahnya, muncullah AmPm yang juga ingin dikenali secara otentik lewat karyanya. detikcom bertanya, apakah alasan mereka mengenakan topeng adalah karena mereka tidak ingin privasi mereka terganggu bila banyak yang mengenali wajah mereka. Mereka tidak menampik, bagi mereka ada banyak alasan yang melatarbelakangi keputusan mereka mengenakan topeng.

Akan tetapi, yang utama, mereka pun ingin dikenal lewat karya. Mereka ingin musik mereka lebih dulu dicintai para penggemarnya ketimbang sosoknya.

"Ada beberapa alasan mengenai keputusan kami untuk mengenakan topeng, salah satunya adalah kami ingin membagikan pesan melalui musik kami. Kami tidak ingin pendengar kami menilai kami dari penampilan kami atau hal lainnya semacam itu. Itu lah mengapa kami selalu mengenakan topeng," tutur mereka.

Dua personel AmPm bertemu sekitar satu dekade lalu. Saat duo tersebut belum terbentuk, mereka bermusik sendiri-sendiri, tapi saling bantu satu sama lain. Hingga ada sebuah proyek musik yang mempertemukan mereka dan mereka membuat lagu bersama.

"Kami bertemu lebih dari 10 tahun yang lalu, dulu kami tidak membuat lagu bersama, kami hanya membantu proyek (musik) satu sama lain. Kami memiliki proyek yang mirip-mirip saat itu," cerita salah satu dari mereka.

"Lalu kami muncul dengan sebuah lagu. Awalnya kami tidak berniat untuk membuat debut (sebagai duo) atau semacamnya, tapi lirik dari lagu itu begitu kuat. Pada akhirnya kami memutuskan untuk merilis sesuatu bersama," sambung dia.

Ketika ditanyai apakah rencana mereka setelah ini, AmPm mengutarakan mereka sebenarnya memiliki banyak keinginan yang ingin mereka realisasikan. Namun, rencana-rencana mereka sempat terhenti karena adanya pandemi virus Corona yang melanda sejumlah negara.

Akan tetapi, setelah virus Corona dapat dikendalikan dan masa pandemi berakhir, mereka mengaku sangat ingin untuk dapat melangsungkan tur, termasuk kembali mengunjungi Indonesia.

"Pandemi memang memberikan efek pada hampir semua orang di dunia, hidup kita jadi terbatas saat ini. Tapi di sisi lain, kita jadi terbiasa terkoneksi secara virtual dengan orang di berbagai penjuru dunia. Kami ingin sekali bisa tur di Jepang atau di luar Jepang. Kami belum memiliki rencana yang pasti tapi itu (pergi tur) adalah hal yang ingin kami lakukan," ujar mereka.




(srs/pus)

Hide Ads