DPR Musikal: Distopia dan Kritik untuk Wakil Rakyat

DPR Musikal: Distopia dan Kritik untuk Wakil Rakyat

Tim Detikcom - detikHot
Jumat, 07 Mei 2021 15:04 WIB
DPR Musikal
Foto: dok. Screenshot YouTube SkinnyIndonesian24
Jakarta -

SkinnyIndonesian24 yang terdiri dari Andovi da Lopez dan Jovial da Lopez mengunggah drama musikal berjudul DPR di akun YouTube mereka. Drama musikal tersebut menjadi urutan keempat menuju karya terakhir mereka yang rencananya akan pamit pada 24 Juni 2021.

DPR Musikal berkisah tentang tokoh Mawar (Dwynna Win) yang merupakan seorang perempuan muda idealis yang baru saja terpilih menjadi anggota DPR dari Partai Macan. Mawar memiliki cita-cita untuk bisa memperbaiki Indonesia, terutama dari segi lingkungan hidup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di parlemen, dia pun mengajukan rancangan undang-undang (RUU) FAK (Flora, Agrikultur dan Kehutanan). Sayangnya, niat Mawar menemui jalur buntu ketika ia tidak mendapat dukungan dari sejumlah anggota DPR lainnya, termasuk dari ketua DPR yang bernaung di satu partai dengannya.

Di pertengahan cerita, kita juga diajak berkunjung ke masa kecil Mawar yang membuatnya begitu gigih mempertahankan idealismenya. Rupanya, di masa kecil, Mawar adalah korban penggusuran yang harus kehilangan ayahnya dalam peristiwa tersebut.

ADVERTISEMENT

Sepanjang drama musikal berdurasi kurang lebih 35 menit itu, kita diajak melihat dewan perwakilan rakyat (DPR) yang bagaikan distopia. Kecuali, Mawar, tokoh yang ada di drama musikal itu cenderung rakus, serakah, putus asa pada sistem yang telah mengakar dan tidak memedulikan rakyat.

Tokoh lainnya dalam drama musikal itu, yakni Angel (Kezia Aletheia) yang merupakan anggota dewan yang berasal dari kalangan selebritis, Juki (Axel Christian) anggota dewan yang berangkat dari kalangan pengusaha, Januari (Andovi da Lopez) yang merupakan anggota dewan yang sudah berada di DPR lebih dari satu periode dan Nova (Jovial da Lopez) ketua DPR yang telah putus asa karena adanya kebobrokan yang mengakar sejak lama hingga pada akhirnya menyerah dan mengikuti arus.

Drama musikal DPR terbilang sukses menyuguhkan kritik terhadap lobi-lobi demi kepentingan golongan yang berkuasa, kebijakan yang kerap tidak berpihak pada rakyat tertindas, tindakan suap dan korupsi, dan hal-hal lain yang selama ini banyak menjadi kegelisahan rakyat terhadap wakil mereka di parlemen. DPR musikal juga terbilang berhasil menyajikan getirnya pertarungan ideologi di DPR.

DPR MusikalDPR Musikal. Foto: dok. Screenshot YouTube SkinnyIndonesian24

Hanya saja, drama musik tersebut tetaplah memiliki cela. DPR tidak berhasil untuk menyajikan proses pembentukan undang-undang secara lebih realistis. Dalam drama tersebut, Mawar digambarkan memberikan ide usulan RUU pada sebuah rapat, kemudian ia dijegal sana-sini hingga dimintai untuk merevisi draft RUU-nya lewat sebuah lobi-lobi di kedai kopi.

Padahal proses penggarapan undang-undang tidaklah sesederhana itu. draft RUU tentunya tidak hanya ditulis oleh satu anggota dewan seorang diri. Ada tahapan perencanaan penyusunan undang-undang melalui program legislasi nasional atau prolegnas, ada tahapan penyusunan yang mana sebuah RUU harus disertai oleh naskah akademik, setelah sejumlah tahapan dilewati, barulah masuk pada pembahasan RUU.

Proses tersebut tidak dihadirkan dalam DPR Musikal dan justru diganti oleh proses pengajuan RUU yang terbilang mengada-ada, hingga muncul kesan minim riset dan tergesa-gesa dalam proses penulisan naskahnya. Hal itu sangat disayangkan mengingat kritik yang tertuang dalam dialog dan lagu di sepanjang drama itu terbilang berani, bernas dan terang-terangan. Drama musikal tersebut juga terbilang disuguhkan dengan apik, mulai dari tarian hingga lagu. Barangkali kekurangan yang tidak dapat dibilang minor itu disebabkan oleh adanya durasi yang terbatas.

Terlepas dari itu, DPR Musikal adalah tontonan yang menarik bagi penikmat YouTube. Drama musikal ini menyuguhkan konten tidak biasa dan digarap dengan niat, berbeda dengan video-video yang biasanya ada di platform tersebut.

DPR Musikal bisa menjadi salah satu alternatif bagi kalian yang sudah muak dengan beberapa konten yang terkesan itu-itu saja, mulai dari vlog selebritis penuh dengan ke-aku-an dan memamerkan keseharian atau wawancara dengan narasumber serta pertanyaan yang nyaris sama satu dengan yang lain di kanal yang berbeda.




(srs/doc)

Hide Ads