Pandemi Corona membuat sebagian orang harus bekerja dari rumah demi menghindari penyebaran virus tersebut. Kurang lebih sudah satu tahun masyarakat Indonesia menghadapi pandemi COVID-19 yang tampaknya belum akan kunjung berakhir.
Selama itu pula, waktu bekerja dari rumah membuat batas antara kehidupan personal dan pekerjaan menjadi kabur. Potret itulah yang Feel Koplo coba potret dalam video klip baru mereka yang berjudul Hura Haru.
Video klip Hura Haru disutradarai oleh Wildan Indra Sugara dan M. Sabiq Hibatulbaqi yang merupakan tim kreatif dari Feel Koplo. Video itu dibintangi oleh Aurelia Vizal dan Herlambang Bayu Saputra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam siaran pers yang diterima detikcom, dua bintang video klip itu merepresentasikan kehidupan pasangan yang saling mendukung untuk bertahan di masa-masa sulit selama pandemi berlangsung.
"Batas-batas hidup kita antara pekerjaan, kehidupan pribadi, dan istirahat semakin 'kabur'. Hal ini disimbolkan dengan 'plastik transparan', dimana kita selalu bisa melihat maupun mengintervensi satu sama lain. Walau begitu, selama ada partner, kita tetap bisa saling mendukung," jelas Wildan Sugara.
![]() |
Selain kedua bintang utama, video klip Hura Haru juga menampilkan Berliana Valentina, Alesya Anjani, Rachelfa Mutiara, dan Clara Melvina.
Baru-baru ini, Feel Koplo baru saja mengeluarkan karya orisinal mereka dalam mini album perdana berjudul A Culture A 6.
Dalam mini album tersebut, duo beranggotakan Maulfi Ikhsan dan Tendi Ahmad itu memiliki enam lagu yang terdiri dari tiga lagu baru yang mereka ciptakan sendiri dan lagu remix milik Rocket Rockers, Closehead dan The Panturas.
"Kami melihat A Culture A 6 sebagai pengukuhan atas identitas Feel Koplo. Feel Koplo sekarang bisa bilang, kami bisa buat lagu sendiri, kami juga bisa memberikan tribute untuk para teman dan idola kami. Semuanya dikemas dalam musik, atau dangdut gaya kami," ungkap Maulfi Ikhsan dalam keterangan ketika mini albumnya dirilis.
Menurut mereka, lagu-lagu yang tertuang dalam mini album tersebut berangkat dari kehidupan sehari-hari dan berkisah tentang perjuangan hidup dan hubungan antara manusia di perkotaan. Mereka menangkap keseharian masyarakat perkotaan amat terkait dengan keberadaan teknologi.
(srs/dar)