The Brandals, 20 Tahun dan Tetap Melaju!

Jakarta -

The Brandals kini nyaris berusia 20 tahun. Telah bermusik selama dua dekade, band yang kini beranggotakan Eka Annash (vokal), Radit Syaharzam (bass), PM Mulyadi (gitar) dan Firman Zaenudin (drum) itu tetap mantap untuk terus melaju.

Hal itu mereka buktikan dengan rilisnya single Belum Padam dan rencana mereka untuk mengeluarkan album kelima dalam waktu dekat ini.

Menurut Eka Annash, dia dan tiga rekannya dalam band tidak memiliki alasan untuk berhenti bermusik. Sebab mereka telah kadung merasakan asam-garam dan pahit-manisnya berada di dunia musik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami ngerasain sampai umur segini, rata-rata sudah mau umur 40, gue sendiri udah 45, mumpung sisanya masih ada, jadi jalanin terus nih, selagi kami masih punya energi, jalanin saja. Jadi kami juga nggak ada niatan untuk berhenti, ya jalanin saja terus. Kami mau berhenti ya kita mau ngapain? Ya, jalanin saja terus," ungkap Eka dalam wawancara dengan detikcom, baru-baru ini.

Para personel The Brandals mengatakan sepanjang puluhan tahun mereka bermusik dalam satu band, ada perubahan yang mereka rasakan dan kompromi yang mereka usahakan, baik dari segi musik maupun kepribadian. Mereka mengaku telah melalui banyak susah senang bersama-sama.

Dokumentasi The Brandals di masa album pertama. Foto: dok. The Brandals

Lambat laun, tujuan bermusik mereka pun bergeser. Kini, The Brandals mengaku tidak hanya bermusik untuk sekadar bersenang-senang. Lebih dari itu, mereka mencoba menyamakan visi dan misi untuk membuat band tempat mereka bernaung menjadi 'rumah' yang lebih besar lagi.

"Gue dulu ngeband itu kan (ingin) cool kan. Along the way sih, malah lebih ke proses waktu, jadi kayak gimana bikin lagu si The Brandals itu as a Brandals, bukan as a guitarist dalam musikalitas. Itu juga proses gue harus nurunin ego sebagai gitaris lah," ungkap PM.

Sedangkan Eka Annash mengatakan, dirinya sudah terlanjur lama berkecimpung di dunia musik. Ia justru semakin bersemangat untuk mencari makna dari apa yang ia lakukan selama ini.

"Kalau gue ngelihatnya sudah 20 tahun, which is gue artinya menghabis separuh hidup gue untuk band ini. Ini sudah tanggung dan kadung kalau ditelantarkan, kalau nggak ada artinya. Kalau bisa apa yang kami jalani 20 tahun ini at least ada manfaatnya buat kami."

"Gue sudah terlalu mengabdikan diri gue untuk musik dan sudah saatnya musik bayar balik gue. Ibaratnya gue sudah ancur-ancuan, jungkir balik, cedera, sudah saatnya musik bayar balik ke gue, harus ada meaningnya," sambung dia.

Eka Annash mengungkapkan adanya keinginan para personel The Brandals untuk membesarkan band mereka secara lebih serius sehingga nantinya, mereka masing-masing dapat menghidupi diri dari bermusik.

"Kami ingin lebih serius, mungkin bisa dibilang nge-approach-nya lebih profesional, lebih tanggung jawab, lebih fokus. Kami ingin suatu saat nanti, The Brandals sudah jadi sumber tanggung jawab kami, kami bisa menggantungkan nafkah kami di band ini," ungkapnya.

Dokumentasi The Brandals di era album pertama. Foto: dok. The Brandals

Selain itu, menurut para personel The Brandals, melanjutkan band adalah salah satu wasiat dari mendiang Rully Annash sebelum tutup usia pada 2015 silam.

"Mungkin ini salah satu amanah dari almarhum juga sih, walaupun berkurang satu personel, ini tetep harus tetep jalan sih," kata PM. "Nerusin semangatnya Rully juga lah," sambung Eka.

Baca juga: The Brandals Belum Padam

Ketika ditanyai apakah The Brandals memiliki lagu dalam album barunya nanti yang didedikasikan untuk Rully, mereka mengaku tidak menulis lagu mengenai Rully secara spesifik. Akan tetapi, bagi mereka, dalam setiap lagu yang mereka ciptakan, semangat Rully tetaplah hidup.

"Kalau dipersembahkan secara spesifik nggak ada, tapi semangatnya (ada). Dengan rilisnya album dan masih eksis, gue yakin itu yang dimauin Rully juga," tutur Eka.

"Di setiap lirik, itu pasti ada Rully di hati kami. Kami nge-jam atau bikin lagu ya salah satunya buat elo, Rully," lanjut PM.