Selama ini, Dipha Barus memang dikenal dengan ciri khas menggabungkan musiknya dengan bebunyian instrumen tradisional. Dalam lagu-lagu sebelumnya, suara gamelan rindik dan paduan suara Papua kerap hadir dalam lagunya.
Dalam single terbarunya yang berjudul Flower, Dipha Barus juga memasukan unsur musik tradisional. Kali ini, pria kelahiran 4 Januari 1986 itu memasukkan unsur gamelan rindik dari Bali dan suling karo dari Sumatera Utara.
"Saya sudah menggunakan instrumen tradisional dalam lagu-laguku sejak 2014 dan saya sudah merekam banyak instrumen tradisional dari berbagai daerah. Saya akan selalu memasukkan instrumen tradisional dalam setiap lagu saya karena kita memiliki begitu banyak instrumen tradisional yang bisa dieksplorasi lagi," kata Dipha dalam konferensi pers virtual, Rabu (10/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena perpaduan ini (modern dan tradisional) selalu terasa menyenangkan," sambung Dipha lagi.
Pada Flower, Dipha Barus berkolaborasi dengan penyanyi asal Amerika Serikat, Jackie Castro. Menurut Jackie, dirinya tidak menyadari mengenai bebunyian tradisional yang diselipkan Dipha Barus dalam lagu tersebut.
"Saya tidak begitu menyadarinya, mungkin karena Dipha Barus menyelipkannya dengan sangat halus. Mungkin lain kali aku akan mencoba mendengarkannya dengan lebih seksama," ujar Jackie dalam kesempatan yang sama.
![]() |
Flower merupakan lagu yang diperuntukkan bagi orang-orang tersayang Dipha Barus maupun Jackie Castro. Sebab liriknya bercerita tentang seseorang yang selalu ada menemani proses jatuh-bangun hingga akhirnya bertumbuh bagaikan bunga.
"Proses penggarapannya kalau tidak salah tiga minggu setelah saya menikah. Jadi saya masih merasakan semacam perasaan euforia pernikahan. Kemudian lagu ini akhirnya tercipta setelah saya mengapresiasi semua proses yang ada di dalam hidupku," ungkap Dipha.
"Sulit untuk mendeskripsikannya karena saya merasakan proses yang berat selama tiga tahun terakhir," lanjutnya.
(srs/dar)