Ramengvrl Digandeng Musisi Thailand dalam Yellow Fever

Musisi asal Thailand, Pyra, mengeluarkan single barunya yang berjudul Yellow Fever pekan ini. Dalam lagu itu dia menggandeng musisi Indonesia, Ramengvrl dan Yayoi Daimon yang berasal dari Jepang.

Dalam Yellow Fever, Pyra kembali membahas isu sosial dan politik. Tema tersebut memang kerap dia angkat dalam lagu-lagu lainnya.

Lagu itu mengangkat kemarahannya terhadap objektifikasi dan tindakan rasialisme yang kerap diterima perempuan yang berasal dari Asia. Dia mengajak serta dua perempuan Asia lainnya, yakni Ramengvrl dan Yayoi Daimon untuk mempertajam protesnya itu.

Yellow Fever juga membahas tentang peran gender konvensional yang sudah tidak relevan, ketidaksetaraan ras, dan cultural appropriation. Pyra menganggap isu itu kerap terlupakan dan jarang diangkat oleh musisi lainnya.

"Yellow Fever adalah (istilah untuk) fetish menjijikkan terhadap perempuan Asia dan ya, kami sudah muak dengan itu," ujar Pyra dalam siaran pers yang diterima detikcom.

Pyra pun menyambung dengan adanya lagu tersebut, dia berharap dapat turun mendorong perubahan ke arah yang lebih baik.

"Lagu Yellow Fever adalah katalis untuk sebuah perubahan. Perubahan tidak akan pernah datang jika kamu hanya duduk diam dan menunggu. Perubahan berawal dari dirimu," tutur dia lagi.

Sejak debutnya di tahun 2016, Pyra kerap mengambil perhatian global. Masuk pada jajaran Best New Artist dari Apple Music di tahun 2016, namanya semakin dikenal saat ia dinobatkan sebagai JOOX Spotlight Artist pada 2018, serta sebagai Delegates Favourite Act di Bangkok Music City 2019.

Membuka tahun ini, Pyra juga masuk dalam daftar 100 Essential Emerging Artists for 2021 yang dikeluarkan NME.

Pada lagu-lagunya, Pyra kerap menyuarakan tentang keadilan sosial, perubahan iklim, feminisme, kesehatan mental dan spiritualitas.