Mothern Keluar dari Gelap dalam Beforelight

Mothern Keluar dari Gelap dalam Beforelight

Dyah Paramita Saraswati - detikHot
Jumat, 19 Feb 2021 17:38 WIB
Mothern
Foto: dok. Mothern
Jakarta -

Seperti halnya cuaca, hidup manusia tidak ubahnya selalu berganti. Mendung dan gelap, tidak mungkin selamanya berlangsung demikian, pasti ada kalanya berganti terang. Setidaknya hal itulah yang ingin disampaikan Mothern dalam album barunya.

Mothern mengeluarkan album perdana mereka yang bertajuk Beforelight. Ada delapan lagu yang ada dalam album tersebut. Meski lagu-lagunya cenderung lebih terang, tapi Beforelight merupakan kelanjutan dari mini album Afterdark (2018).

Delapan lagu yang terdapat dalam album tersebut berangkat dari percakapan terhadap diri sendiri dan pengalaman personal yang mereka lalui. Ketika menggarap album tersebut, dua personel Mothern, Pandu Priyanto (vokal/gitar) dan Rastafarian (vokal/synthesizer) memang memiliki keinginan untuk mencurahkan apa yang mereka rasakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gue sama Raska bikin lagu memang ingin nuangin perasaan kami saja. Gue pun senang banget kalau ada orang yang relate sama lagu kita, tapi yang penting message kita nyampe dan kita puas. Gue yang senang dari Beforelight tuh kita puas," kata Pandu dalam konferensi pers virtual.

Seperti judulnya, mereka mencoba menyampaikan proses menghadapi kesedihan hingga akhirnya dapat keluar dan kembali menemukan titik terang.

ADVERTISEMENT

"Ekspektasi, kekecewaan, kekesalan, dan pada akhirnya mengikhlaskan semua yang telah terjadi menurut gue adalah siklus pendewasaan manusia pada umumnya. Waktu masa produksi Beforelight, gue dan Rasta pun melalui fase yang sama dan akhirnya tertuang ke dalam album ini," terang Pandu.

Album itu dibuka dengan Steady, dilanjutkan dengan Cascade, Circles, Staring at the Sun, I Won't Be Around, Erak, Heirloom dan ditutup dengan Tunnel.

Tunnel dipilih sebagai penutup album tersebut karena lagu itu dianggap lebih terang ketimbang lagu lainnya. Namun, pada prosesnya, lagu itu justru yang paling sulit untuk mereka garap.

"Tunnel sih surprisingly lama, walau itu keluarnya duluan. Itu lagu pas awal-awal keluar ide untuk Beforelight sih. Tadinya kami nggak mau masukin lagunya karena itu lagunya terlalu terang. Karena kami belum tahu direction dari gelap ke terang untuk Beforelight waktu itu. Itu juga dibuatnya di part-part yang paling susah tapi justru keluarnya terang," jelas Raska.

"Mungkin pas saat kami bikin Tunnel lagi ngeksplor elektronik juga jadi bingung," tambah Pandu.

Karena susunan lagu yang dibuat dari paling gelap hingga menuju ke lagu yang mereka anggap paling terang, Pandu pun menyarankan untuk mendengarkan album mereka secara penuh dari awal hingga akhir.

"Tapi, Kami sangat mengajurkan dengerin Mothern dari awal ke Tunnel sih," tuturnya.




(srs/tia)

Hide Ads